Tanggal Hijriah dan Masehi menggunakan patokan yang berbeda untuk menentukan hari, yakni Bulan dan Matahari. Akibatnya, tanggal yang dihasilkan turut berlainan. Lalu, 29 Oktober 2025 bertepatan dengan tanggal berapa Hijriah?
Disadur dari buku Fikih Kontemporer tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, ada beberapa metode penentuan awal bulan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara rukyat alias melihat langsung. Bila langit tertutup sesuatu, seperti awan, Nabi SAW mengajarkan untuk menyempurnakan bulan berjalan menjadi 30 hari atau dikenal sebagai metode istikmal.
إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ ثُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلَاثِينَ يَوْمًا .
Artinya: "Apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kalian melihatnya maka berhari rayalah. Dan apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah tiga puluh hari." (HR Bukhari 4/106 dan Muslim no 1081)
Dalam perkembangannya, muncul metode hitungan (hisab) atau kombinasi rukyat-hisab. Cara penentuan awal bulan yang berbeda-beda membuat tanggal Hijriah mungkin berlainan.
Bagi umat Islam, mengetahui tanggal Hijriah yang tepat per hari adalah perkara penting. Bagaimana tidak, tanggalan yang dimunculkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab tersebut adalah panduan dalam mengerjakan ibadah, seperti puasa.
Langsung saja, simak konversi tanggalnya untuk hari ini, Rabu, 29 Oktober 2025 menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.
Kalender Hijriah 29 Oktober 2025 Menurut Pemerintah
Guna mengetahui tanggal Hijriah versi pemerintah, detikers dapat membuka Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama. Dalam kalender itu, dijelaskan bahwa Rabiul Akhir 1447 H berakhir pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Artinya, terhitung mulai Rabu (22/10) malam, 1 Jumadil Awal 1447 Hijriah dimulai. Hal ini disebabkan pergantian hari kalender Hijriah yang terjadi saat Matahari terbenam. Berbeda dengan kalender Masehi yang berganti hari saat pukul 00.00 tengah malam.
Atas dasar acuan itu, pemerintah mengonversi 29 Oktober 2025 menjadi 7 Jumadil Awal 1447 H.
Kalender Hijriah 29 Oktober 2025 Menurut NU
Dilansir Instagram @falakiyahnu, Lembaga Falakiyah PBNU telah merilis surat edaran mengenai penetapan awal bulan Jumadil Awal. Pengumuman dengan nomor: 102/PB.08/A.II.11.13/13/10/2025 itu menyebut Jumadil Awal 1447 H bermula pada Kamis Pon, 23 Oktober 2025 Masehi.
"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Jumadal Ula 1447 H bertepatan dengan Kamis Pon 23 Oktober 2025 M (mulai malam Kamis) atas dasar istikmal," bunyi surat yang disahkan kemarin, 21 Oktober 2025 itu.
Penggunaan metode istikmal atau penggenapan umur bulan menjadi 30 hari ini disebabkan tidak terlihatnya hilal di seluruh Indonesia. Alhasil, seperti sabda Nabi Muhammad SAW, umur bulan berjalan dijadikan 30 hari dan baru esoknya, masuk bulan baru.
Informasi serupa tertera dalam Almanak Tahun 2025 dari Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro. Tertulis, "Posisi hilal belum memenuhi kriteria imkanurrukyah sehingga 1 Jumadal Ula 1447 H diprediksi jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Oktober 2025 M."
Atas dasar informasi tersebut, NU menetapkan 29 Oktober 2025 sebagai 7 Jumadil Awal 1447 H.
Kalender Hijriah 29 Oktober 2025 Menurut Muhammadiyah
Mulai 1 Muharram 1447 H, Muhammadiyah aktif memakai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai patokan. Kalender ini dimunculkan sebagai upaya menyatukan tanggalan umat Islam di seluruh belahan dunia.
Dilihat dari KHGT yang diunggah laman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 23 Oktober 2025 ditetapkan sebagai 1 Jumadil Awal 1447 H. Artinya, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama memulai Jumadil Awal pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 29 Oktober 2025 sebagai 7 Jumadil Awal 1447 H.
Keistimewaan Sholat Dhuha
Sholat Dhuha, seperti halnya sholat-sholat sunnah lain, memiliki sederet keistimewaan. Sayang, sebagian umat Islam mungkin belum mengetahuinya sehingga kurang termotivasi. Memangnya, apa saja keutamaan sholat Dhuha?
Diambil dari buku Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi tulisan Abu Utsman Kharisman, berikut keistimewaan sholat Dhuha dan dalil yang mendasarinya:
1. Sebagai Sedekah untuk Sendi-sendi Tubuh
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْي عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
Artinya: "Pada pagi hari setiap persendian anak Adam perlu dikeluarkan shodaqohnya. Setiap tasbih adalah shodaqoh. Setiap tahmid adalah shodaqoh. Setiap tahlil (ucapan Laa Ilaha Illallah) adalah shodaqoh. Setiap takbir adalah shodaqoh. Memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari kemunkaran adalah shodaqoh. Yang demikian itu dicukupi dengan sholat Dhuha 2 rakaat." (HR Muslim dari Abu Dzar)
2. Mendapat Perlindungan sampai Sore Hari
عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ أَرْكَعْ لِي من أول النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفَكَ آخِرَهُ
Artinya: "Dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari Allah Azza Wa Jalla bahwasanya Dia berfirman: 'Wahai anak Adam, rukuklah empat rakaat di awal siang niscaya Aku akan cukupi engkau hingga akhir siang (HR at-Tirmidzi, dishahihkan Ibnu Hibban dan al-Albani)
3. Termasuk Golongan Awwabin
لا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابِ
Artinya: "Tidaklah ada yang menjaga sholat Dhuha kecuali Awwaab (seorang yang senantiasa kembali kepada Allah)." (HR at-Thabarani, dishahihkan Ibnu Khuzaimah dan dihasankan al-Albani)
4. Mendapat Keutamaan Seperti Pasukan Perang yang Mendapat Rampasan
فَقَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَقْرَبَ مِنْهُ مَغْرَى وَأَكْثَرَ غَنِيمَةً وَأَوْشَكَ رَجْعَةً فَقَالَ : مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لسَبْحَةِ الضُّحَى فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزّى وَأَكْثَرُ غَنِيمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
Artinya: "...Maka Rasulullah SAW bersabda: 'Maukah kalian aku tunjukkan kepada yang lebih dekať tempat perangnya, lebih banyak harta rampasan perang, dan lebih cepat kembali?' Rasulullah SAW bersabda: 'Barangsiapa yang berwudhu kemudian berangkat ke masjid untuk melakukan sholat Dhuha maka itulah yang lebih dekat tempat perangnya, lebih banyak harta rampasan perangnya dan lebih cepat kepulangannya.'" (HR Ahmad dan ath-Thabarani. Sanadnya disebut jayyid oleh al-Bushiri dan al-Mundziri. Syaikh al-Albani menyebut hasan shahih)
5. Memperoleh Keutamaan Sesuai Jumlah Rakaat
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاء رَضِي اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنْ صَلَّى الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يُكْتَبَ مِنَ الْغَافِلِينَ وَمَنْ صَلَّى أَرْبَعًا كُتِبَ مِنَ الْعَابِدِينَ وَمَنْ صَلَّى سِنًّا كُفِي ذَلِكَ الْيَوْمِ وَمَنْ صَلَّى ثَمَانِيَا كَتَبَهُ اللَّهُ مِنَ الْقَانِتِينَ وَمَنْ صَلَّى ثِنْتَيْ عشرة رَكْعَة بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
Artinya: "Dari Abud Darda' radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang sholat Dhuha dua rakaat, tidak tercatat sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang sholat Dhuha 4 rakaat, tercatat sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang sholat 6 rakaat, akan dicukupi hari itu. Barangsiapa yang sholat 8 rakaat, Allah catat sebagai orang yang banyak taat. Barangsiapa yang sholat 12 rakaat Allah bangunkan baginya rumah di Surga.'" (HR Ath-Thabarani, Abu Nuaim, dan al-Baihaqy. al-Mundziri menyebut perawinya terpercaya. Syaikh al-Albani melemahkan hadits ini. Wallahu a'lam bish-shawab)
Demikian informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 29 Oktober 2025 dan keistimewaan sholat Dhuha guna memotivasi detikers. Semoga bermanfaat!
Simak Video "4 Fakta Unik dan Sejarah Kalender Hijriah"
(sto/dil)