Niat Sholat Dhuha 2-4 Rakaat Beserta Batas Waktu Mengerjakan-Keutamaannya

Niat Sholat Dhuha 2-4 Rakaat Beserta Batas Waktu Mengerjakan-Keutamaannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 23 Agu 2025 04:45 WIB
Sholat dhuha
Sholat Dhuha. (Foto: afiq fatah/Unsplash)
Solo -

Sholat Dhuha menjadi salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Terutama mereka yang ingin memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam mencari rezeki. Berikut panduan niat sholat Dhuha lengkap dengan batas waktu pengerjaan dan keutamaan yang bisa didapatkan.

Sebagaimana diketahui, sholat Dhuha dikenal sebagai sebuah amalan yang diharapkan dapat mendatangkan keberkahan bagi siapa saja yang melakukannya. Anjuran mengerjakan sholat Dhuha telah tertuang di dalam riwayat hadits dan disebut sebagai bagian dari wasiat Rasulullah SAW.

Menurut buku 'Berkah Shalat Dhuha' oleh M Khalilurrahman Al Mahfani, mengerjakan sholat Dhuha hukumnya adalah sunnah. Anjuran mengerjakan sholat Dhuha didasarkan salah satunya pada sebuah riwayat hadits dari Abu Hurairah r.a. Sebagaimana diriwayatkan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

أَوْصَانِي خَلِيْلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامٍ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَ رَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ.

"Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan sholat Witir sebelum tidur." (H.R. Bukhari dan Muslim)

ADVERTISEMENT

Niat Sholat Dhuha 2-4 Rakaat

Sebelum mengerjakan amalan sunnah sholat Dhuha, hendaknya mengawali dengan membaca niat terlebih dahulu. Niat sholat Dhuha biasanya dibaca dalam jumlah dua rakaat satu kali salam. Hal ini senada dengan penjelasan buku 'Fikih Salat Sunah' karya Ali Musthafa Siregar, jumlah rakaat sholat Dhuha paling sedikit 2 rakaat.

Sementara itu, rakaat sholat Dhuha paling banyak dilakukan sebanyak 8 rakaat. Namun demikian, 8 rakaat tersebut tetap dilakukan dengan cara tiap dua rakaat satu kali salam. Mengenai jumlah rakaat sholat Dhuha ini terdapat sebuah hadits yang menerangkannya. Diriwayatkan:

صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَةَ الضُّحَى ثَمَانِ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ

"Nabi Muhammad Saw sholat duha delapan rakaat, per tiap dua rakaatnya Beliau salam." (HR. Abu Daud)

Artinya, kaum muslim yang mengerjakan sholat Dhuha sebanyak 2, 4, 6, hingga 8 rakaat akan tetap menunaikannya dengan cara 2 rakaat diakhiri dengan salam. Inilah yang membuat bacaan niat sholat Dhuha adalah sama, yaitu untuk pengerjaan 2 rakaat. Dikutip dari buku 'Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah' karya Abu Sakhi, berikut bacaan niat sholat Dhuha:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatadhdhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala."

Tata Cara Mengerjakan Sholat Dhuha

Sejatinya, pengerjaan sholat Dhuha sama persis dengan sholat fardhu Subuh maupun sholat sunnah lainnya. Hal yang membedakan adalah bacaan niatnya. Kemudian terdapat anjuran juga untuk menyelipkan Surat Ad-Dhuha pada saat mengerjakan salah satu rakaatnya. Sebagai panduan, berikut cara sholat Dhuha yang dihimpun dari buku 'Dirasah Islamiyah Kelas VII: SMP Nurul Huda' karya Al Mubdi'u, MPd, dkk:

  1. Membaca niat sholat Dhuha.
  2. Takbiratul ihram.
  3. Membaca doa iftitah (sunnah).
  4. Membaca Surat Al-Fatihah.
  5. Membaca Surat Ad-Duha (sunnah).
  6. Rukuk dengan tuma'ninah.
  7. I'tidal dengan tuma'ninah.
  8. Sujud dengan tuma'ninah.
  9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
  10. Sujud kedua dengan tuma'ninah.
  11. Berdiri lagi untuk mengerjakan rakaat kedua.
  12. Lakukan tahapan sholat yang sama mulai dari membaca Surat Al-Fatihah sampai sujud kedua.
  13. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan tasyahud akhir dengan tuma'ninah.
  14. Akhiri sholat Dhuha dengan salam.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah selesai menunaikan sholat Dhuha, tidak ada salahnya untuk melanjutkannya dengan amalan lain. Salah satunya membaca doa yang ditujukan semata-mata kepada Allah SWT. Dengan membaca doa setelah sholat Dhuha diharapkan Allah SWT akan memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita.

Ada berbagai versi doa sholat Dhuha yang bisa dibaca. Dikutip dari buku 'Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW.' karya Ustadz Arif Rahman, berikut salah satu versi doa setelah sholat Dhuha untuk diamalkan.

اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاتُكَ وَالبَهَاء بَهَاتُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقى فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلُهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِراً فَيَسْرَهُ وَإِنْ كَانَ حَراً مَا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِبُهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ. ٥٤

"Allâhumma inna-d-dhuha' dhuha'uka wa-l-baha'bahā'uka wa-l-jamâl jamâluka wa-l-quwwata quwwatuka wa-l-'ishmât ishmâtuka. Allâhumma in kâna rizqî fi-s-sama' fa'anzilhu wa in kâna fi-l-ardhi fa akhrijhu wa in kâna mu'siran fa yassirhu wa in kâna harâman fa thahhirhu wa in kâna ba'idan fa qarribhu bi haqqi dhuha'ika wa baha'ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtini mâ âtaita 'îbâdaka al-shâlihîn.

Artinya: "Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika rezekiku sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."

Batas Waktu Mengerjakan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha termasuk sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu-waktu tertentu. Oleh sebab itu, pengerjaan ibadah ini tidak dapat dilakukan kapan saja, melainkan tetap berpegang pada yang telah disyariatkan sesuai ajaran Islam.

Beberapa keterangan dan juga hadits memiliki pandangan tersendiri tentang waktu berlangsungnya maupun batas akhir sholat Dhuha ini. Dikutip dari buku 'Sholat Dhuha Dulu, Yuk' oleh Imron Mustofa, sholat Dhuha dapat dikerjakan pada pagi hari saat matahari sudah naik sekiranya sepenggalah.

Lalu untuk batas akhirnya bisa dikerjakan di waktu sebelum masuknya sholat Dzuhur. Adapun waktu utama mengerjakan sholat Dhuha di awal siang. Ini seperti yang telah diriwayatkan oleh Abu Darda' r.a. dan Abu Dzar r.a., Rasulullah SAW pernah menyampaikan sabda:

"Allah SWT berfirman, 'Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) untuk-ku empat rakaat dari awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu pada akhir siangmu."

Perkiraan batas waktu mengerjakan sholat Dhuha juga dijelaskan dalam buku 'Fikih 4' karya Siti Khomisil Fatatil Aqillah, SPdI dan Kiki Rejeki, S.Pd, adalah sekitar 15 menit sebelum masuk sholat Dzuhur. Oleh sebab itu, apabila seorang muslim hendak mengerjakan sholat Dhuha, sebaiknya di awal siang agar tidak berdekatan dengan sholat Dzuhur.

Keutamaan Sholat Dhuha

Sebagai sebuah amalan sunnah sholat Dhuha turut memberikan keutamaan tersendiri bagi setiap muslim yang mengerjakannya. Ada berbagai keutamaan sholat Dhuha yang dapat dinantikan. Masih mengacu dari buku 'Fikih Salat Sunah' berikut beberapa di antaranya.

1. Diampuni Dosanya

Salah satu keutamaan sholat Dhuha adalah dapat menjadi sebuah usaha bagi kaum muslim agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan. Bahkan terdapat perumpamaan yang digunakan dalam sebuah hadits. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلى شُفْعَةِ الضَّحَى غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ

"Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat Dhuha, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

2. Bukanlah Orang yang Lalai

Tentu tidak sedikit muslim yang berusaha menghindari sifat lalai. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengerjakan sholat Dhuha. Dengan mengerjakan sholat sunnah ini seseorang bisa dikatakan sebagai bukan bagian dari orang yang lalai. Diriwayatkan dalam sebuah hadits:

مَنْ صَلَّى الضَّحَى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُكْتَبْ مِنْ الغَافَلَيْنَ

"Orang yang mengerjakan sholat Dhuha tidak termasuk orang lalai." (HR. al-Baihaqi dan an-Nasai)

3. Bagian dari Sedekah

Seperti yang diketahui, sholat Dhuha adalah bagian dari amalan yang diharapkan bisa membuka rezeki seseorang. Hal ini salah satunya dikarenakan sholat Dhuha bagian dari sedekah. Melalui sebuah riwayat Rasulullah SAW menyampaikan sabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَي مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، وَأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَة، وَنَهْي عَنِ الْمُنكَرِ صَدَقَة، وَيُجْزِئُ عَنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

"Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya, amar ma'ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah dan cukuplah dari semua itu dengan dua rakaat sholat Dhuha." (HR Muslim)

Demikian tadi bacaan niat sholat Dhuha lengkap dengan tata cara, batas waktu mengerjakan, hingga keutamaan yang bisa didapatkan oleh siapa saja yang mengerjakannya. Semoga bermanfaat.




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads