BPBD Ungkap 2 Orang Meninggal Imbas Banjir Semarang

BPBD Ungkap 2 Orang Meninggal Imbas Banjir Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 28 Okt 2025 18:06 WIB
Kondisi banjir di Jalan Kaligawe Raya, Kelurahan Karangkimpul, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).
Kondisi banjir di Jalan Kaligawe Raya, Kelurahan Karangkimpul, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Banjir yang melanda Kota Semarang hampir sepekan terakhir menyebabkan adanya korban jiwa. Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengungkap ada dua orang yang meninggal.

Dalam unggahan di Instagram, BPBD sempat mencantumkan tiga korban meninggal. Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, mengklarifikasi dan menyatakan bahwa ada dua orang yang meninggal karena tenggelam saat banjir.

"Jadi kita ralat ya, yang betul itu dua (korban meninggal). Kalau yang satu itu meninggal bukan karena banjir, itu mungkin sedang ada banjir, tapi meninggalnya di rumah sakit karena sakit sudah tua, beda," kata Endro saat dihubungi detikJateng, Selasa (28/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endro melanjutkan, total ada 21.125 kepala keluarga (KK) atau sekitar 63.450 jiwa terdampak banjir.

Saat ini, kata Endro, banjir masih terjadi di beberapa wilayah sore ini akibat hujan lebat pagi tadi. Sebelumnya, sudah tampak ada penurunan banjir, khususnya di Kaligawe Raya.

ADVERTISEMENT
Data dampak banjir yang dicatat oleh BPBD Kota Semarang. Foto diunggah Selasa (28/10/2025).Data dampak banjir yang dicatat oleh BPBD Kota Semarang. Foto diunggah Selasa (28/10/2025). Foto: dok. BPBD Kota Semarang

"Kemarin sudah mengalami tren surut yang cukup signifikan. Kaligawe yang awal sampai 80 cm kemarin cuma 40 cm. Tapi karena tadi pagi hujan elevasinya naik lagi," tuturnya.

Endro menyebut banjir masih merendam sebagian wilayah Gayamsari, Genuk, Pedurungan, Semarang Utara, dan Semarang Timur. Ketinggian air bervariasi antara 10-80 sentimeter, dengan titik terparah di kawasan Kaligawe, Tambakrejo, dan Sawah Besar.

"Per 16.40 WIB, ada 24 kelurahan di 5 kecamatan terdampak banjir. Ada 21.125 KK atau 63.450 jiwa terdampak. Jumlah pengungsi 15, korban meninggal 2," terangnya.

Meski belum ada pengungsian massal, BPBD melakukan evakuasi terbatas terhadap sejumlah lansia dan anak-anak sekolah di kawasan Muktiharjo. Mereka dievakuasi menggunakan perahu.

"Terutama ada beberapa lansia yang sakit, akhirnya dibantu diangkut dari rumahnya ke rumah sakit, Puskesmas," ungkapnya.

Ia menjelaskan, 27 unit pompa portabel milik BPBD juga sudah beroperasi di seluruh titik banjir. Terdapat sejumlah pompa yang terhambat karena kondisi geografis, seperti di kawasan Kaligawe yang elevasinya sejajar dengan saluran air.

"Pompanya normal, hanya ada kendala 1-2 karena geografis. Saya katakan geografis sebagai contoh di Kaligawe, genangan yang ada di Jalan Raya itu elevasinya sama dengan saluran yang ada di Kaligawe," tuturnya.

"Jadi air tidak bisa ke mana-mana. Kita akui itu. Jadi permasalahannya bukan di pompa, karena memang debit airnya yang besar," sambungnya.

Endro pun mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan ikut membersihkan saluran air setelah genangan surut.

"Nanti kalau akhirnya situasi sudah memungkinkan kering, kita mohon pengertian untuk pembersihan saluran-saluran lingkungan yang ada di sekitar rumah masing-masing," imbaunya.

"Karena evaluasi kemarin yang kita lihat itu memang banyak sumbatan saluran, temuan terakhir di Muktiharjo Kidul ada salah satu saluran yang memang sampai diuruk, ini yang menjadi keprihatinan. Nanti akan dibersihkan PU," imbuh Endro.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads