Sepekan Banjir Semarang, Ribuan Rumah Sekitar Kaligawe Masih Terendam

Sepekan Banjir Semarang, Ribuan Rumah Sekitar Kaligawe Masih Terendam

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 28 Okt 2025 15:02 WIB
Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).
Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Semarang -

Sepekan berlalu, banjir di Jalan Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, belum juga surut. Sebanyak 30 persen rumah warga Tambakrejo diperkirakan masih tergenang banjir.

Hal itu dikatakan Lurah Tambakrejo, Sukiswo. Ia mengatakan, air sempat mulai surut Senin (27/10) sore. Namun hujan yang turun pagi tadi membuat genangan kembali naik.

"Ini sebenarnya kemarin sore sudah pada kering. Tadi pagi hujan akhirnya air lebih tinggi dari kondisi yang kemarin," kata Sukiswo di Jalan Kaligawe, Selasa (28/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang terdampak semuanya warga kita 9 RW, 54 RT itu terdampak semuanya. Hampir 30 persennya masuk rumah. Kondisi 30 persen dari warga kita 3.700 orang KK," lanjutnya.

ADVERTISEMENT
Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Menurutnya, akses jalan yang tertutup air juga membuat aktivitas warga terganggu. Selain banjir yang tak kunjung surut, warga kini mulai mengalami gangguan kesehatan.

Sukiswo yang mendatangi posko kesehatan itu mengatakan sejak pagi, sejumlah warga datang ke posko untuk memeriksakan diri. Namun, tim kesehatan sempat terlambat datang karena jalan menuju lokasi terendam.

"Ini memang keluhan rata-rata gatal di kaki karena berhari-hari kakinya terendam. Kemarin kita sudah membagikan salep, obat-obat gatal, ini masih selalu ada yang minta. Lazim lah, kalau terendam. Ini sudah ada 20 lebih," ungkapnya.

Meski kondisi banjir masih berlangsung, Sukiswo menegaskan tidak ada warga yang mengungsi. Sebagian besar memilih bertahan di rumah karena masih bisa beraktivitas, terutama untuk tidur dan beristirahat.

"Selama ini warga nggak pernah melakukan itu (evakuasi) dan nggak mau, karena memang di dalam rumahnya itu masih bisa aktivitas, istirahat, tidur, masih bisa," ungkapnya.

"Kemungkinan yang tergantung itu hanya fasilitas dapur. Mereka tidak bisa masak karena dapurnya terendam. Biasanya kalau dapur kan lebih rendah dari rumah induk," lanjutnya.
Akibat banjir, lanjutnya, seluruh sekolah di Tambakrejo, baik SD, SMP, maupun SMA, terpaksa diliburkan karena lokasi sekolah masih tergenang.

"SD-nya ada lima, SMP satu, semuanya diliburkan. Termasuk sekolah Yayasan Al-Fatah," tuturnya.

Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).Banjir yang terjadi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng



(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads