Bakul Menjerit Rugi gegara Banjir Kaligawe Semarang Tak Kunjung Surut

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 28 Okt 2025 13:30 WIB
Kondisi banjir di Jalan Kaligawe Raya, Kelurahan Karangkimpul, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Banjir masih merendam Jalan Pantura Kaligawe Raya, Kecamatan Gayamsari, dan Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Para pemilik usaha pun menjerit rugi karena terpaksa menutup usahanya.

Pantauan detikJateng di Jalan Kaligawe Raya, Kelurahan Karangkimpul, Kecamatan Gayamsari, tampak banjir hingga selutut orang dewasa. Beberapa usaha tampak tutup, sementara lainnya buka tanpa pengunjung.

Salah satunya di warung soto milik Sri (60) dan Sartono (60). Ia mengatakan soto miliknya sudah tutup sejak Rabu (22/10) pekan lalu. Namun, hari ini ia berniat buka karena kondisi sebelumnya sempat surut.

"Tadi malam sudah ndak ada air, kemarin sudah dibersihkan, tapi karena hujan tadi pagi jadi banjir lagi. Banjirnya sampai sepaha," kata Sri kepada detikJateng di lokasi, Selasa (28/10/2025) siang.

"Sebelumnya sudah tutup dari hari Rabu, terus ini pengin jualan malah banjir lagi. Rugi seminggu nggak buka. Tahun kemarin mau Lebaran itu banjir malah lebih tinggi semeja," lanjutnya.

Sri mengatakan karena tak buka selama sepekan, usahanya pun rugi hingga jutaan. Ia berharap hari ini bisa kembali mencari nafkah.

"Biasanya kalau sehari ramai banget, ini rugi jutaan. Kalau selain soto ada BRIlink, tapi juga tutup, nggak ada orang transfer, nggak ada yang mau ambil," tuturnya.

"Tujuh hari kaki terendam banjir. Selama saya di sini banjir terus sebenarnya tapi paling parah tahun ini. Ini lama banget, dampaknya terasa banget nggak bisa cari uang. Biasanya pol dua hari, lah ini tiga hari lagi belum tentu surut," lanjutnya.

Kondisi banjir di Jalan Kaligawe Raya, Kelurahan Karangkimpul, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Pedagang mengeluh rugi. Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Sri yang sudah membuka soto sejak 1996 itu pun selalu merasakan banjir setiap tahunnya. Namun, tahun ini banjir sudah sangat parah.

"Ini banjirnya bertahun-tahun, gimana ini solusinya? Pak Gubernur, Wali Kota yang dulu pasti ninjau, sekarang ndak ada. Katanya ini karena pompa nggak nyala, tapi alasannya itu terus. Ini yang nyala pompa satu tok," ujarnya.

"Lebih mudah memprediksi banjir tahun kemarin, tahun ini hujan sedikit saja langsung banjir segini. 2023 yang parah, 2024 nggak separah ini," lanjutnya.




(ams/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork