Banjir yang melanda permukiman Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, berangsur surut. Tinggal enam RT yang masih terdampak banjir.
Pantauan detikJateng di lokasi pukul 08.30 WIB, banjir yang semula merendam jalan permukiman kini sebagian telah berangsur surut. Genangan banjir tinggal di jalanan dan di rumah warga, terutama rumah yang lantainya lebih rendah dari jalan raya.
Sekretaris Desa Ketitang Wetan, Ismail mengatakan kondisi banjir pagi ini mulai surut di beberapa wilayah. Akan tetapi karena curah hujan yang tinggi, genangan air di lokasi yang dekat dengan tanggul kembali bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kondisi terkini pagi ini kondisinya beberapa wilayah sudah ada penurunan debit air. Memang debit air sempat turun untuk ketinggian banjir, tetapi kondisi diguyur hujan, jadi ada beberapa titik penambahan ketinggian, kurang lebih ada 30 sentimeter," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, ada enam RT yang masih terendam banjir. Ketinggian banjir berkisar 50 sentimeter.
"Untuk tadi pagi setelah dicek di lapangan ada enam RT yang masih terendam," jelasnya.
Ismail berharap pemerintah memperhatikan nasib warga yang terdampak banjir. Sebab wilayahnya sering menjadi langganan banjir setiap turun hujan lebat.
"Kami berharap agar ada tindak lanjut dan pelaksanaan yang real di lapangan sehingga bencana banjir yang setiap tahun di desa kami bisa teratasi, sehingga warga tidak khawatir saat musim penghujan," ujarnya.
Warga setempat, Pujo, mengatakan banjir kali ini lebih parah dibandingkan tahun lalu. Dia bilang banjir ini karena ada dua titik tanggul Sungai Widodaren yang jebol karena tidak kuat menampung air hujan.
"Curah hujan beberapa hari ini dan ada dua tanggul yang jebol sehingga dampaknya ke rumah warga. Ini banjir yang agak gede dibandingkan dengan tahun lalu," jelasnya di lokasi.
"Ya semoga ke depan pemerintah bisa memikirkan jalan keluar, bagaimana normalisasi sungai," imbuhnya.
(dil/apl)











































