Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang resmi meluncurkan angkutan gratis untuk pelajar. Angkutan ini melayani seluruh pelajar saat berangkat maupun pulang sekolah, dari jenjang SD sampai SMA/SMK di Kota Magelang.
Angkutan gratis bagi pelajar yang dinamai Jempol atau Jemput Pelajar Kota Magelang. Pada tahap awal ini tersedia 27 angkutan yang melayani delapan jalur.
Pagi hari, angkutan ini beroperasi pukul 05.30 sampai pukul 07.00 WIB. Siang hari, beroperasi mulai pukul 13.30 sampai 15.00 WIB.
Setelah selesai mengantar siswa sekolah, angkutan ini baru boleh mengambil penumpang lainnya. Angkutan ini dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System) serta CCTV.
Pemerintah Kota Magelang meluncurkan angkutan gratis bagi pelajar, Jumat (24/10/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng |
Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang, Candra Wijatmiko Adi, mengatakan angkutan gratis untuk pelajar ini beroperasi saat jam berangkat dan pulang sekolah.
"Untuk awal ini ada 27 unit kendaraan. Tahun 2026 direncanakan ada tambahan 20, jadi nantinya ada 47 unit. Itu sangat dimungkinkan akan bertambah," kata Candra kepada wartawan di Terminal Tipe C Magersari, Kota Magelang, Jumat (24/10/2025).
"Untuk rutenya yang di angkutan kota saat ini ada 12. Namun, untuk Jempol ini menggunakan re-rute. Jadi, spesifik pada rute-rute diarahkan ke sekolah-sekolah di Kota Magelang baik SD, SMP maupun SMA. Dari re-rute ini, kami mengkaji akhirnya ada delapan rute," sambung Candra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan rute tersebut, katanya, meliputi rute A, B, C, sampai dengan rute H. Rute ini disesuaikan dengan lokasi sekolah yang ada di wilayah Kota Magelang.
"Contohnya rute A, awalnya dari Depkes, kemudian masuk Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Jeruk, Jalan A Yani ke utara Jalan Barito terus ke SMAN 5. Nanti (berputar) ke selatan balik lagi rute yang sama," ujarnya.
Candra menambahkan, anak sekolah yang naik angkutan diperkirakan sekitar 3 persen.
"Sangat kita harapkan dengan program ini justru nanti akan meningkatkan penggunaan angkutan umum baik itu pelajar juga angkutan umum," beber Candra.
Untuk anggarannya, kata Candra, dalam anggaran perubahan selama 3 bulan sebesar Rp 280 juta. Program ini menggunakan sistem sewa.
"Ini untuk operasional satu hari kendaraan disewa Rp 144 ribu per kendaraan. Sistem sewa, kita bekerja sama dengan pihak ketiga (koperasi) menaungi angkutan," ujarnya.
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menambahkan angkutan gratis ini merupakan program unggulannya.
"Alhamdulillah, pada hari ini bisa kita launching. Program ini langsung menyentuh pada masyarakat, membantu daripada perekonomian masyarakat. Karena menekan pengeluaran dan juga dampaknya kemacetan akan berkurang, polusi udara akan berkurang, mengurangi risiko kecelakaan di jalan," kata Damar.
"Moda transportasi ini akan menjadi pilihan bagi anak-anak pada pagi dan siang hari. Yang jelas program ini sangat efektif secara hitungan," lanjutnya.
Damar mengatakan, saat jadwalnya mengangkut pelajar baik pagi maupun siang hari, angkutan ini tidak boleh membawa penumpang umum
"Jadi, ini kan ada GPS-nya, ada CCTV. Ini memastikan angkut ini sesuai jalur yang sudah disepakati. Jika keluar dari jalur yang sudah disepakati, dia akan kena blacklist. Dalam perjanjian kerja sama (kontrak) sudah jelas," kata Damar.
"Setelah ini selesai (jadwal anak sekolah) boleh (bawa penumpang umum). Saat itu ya fokus itu, mengantar sekolah," tambahnya.
Damar menambahkan, untuk teknis penjemputan pelajar bisa dilakukan di mana pun.
"Tapi, seyogyanya kita imbau dulu di halte-halte. Tapi, kalau jarak halte terlalu jauh, ya nggak ada masalah, fleksibel," tegasnya.
"Program ini seterusnya. Harus sustainable, harus berkelanjutan," pungkasnya.
(dil/apu)












































