Budi Arie Sebut Kereta Cepat Whoosh Karya Terbaik Jokowi

Budi Arie Sebut Kereta Cepat Whoosh Karya Terbaik Jokowi

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 24 Okt 2025 13:14 WIB
64 Masinis KAI Resmi Kemudikan Semua Perjalanan Whoosh
Whoosh. Foto: Dok. KAI
Solo -

Ketua Umum Projo, Budi Arie merespons kabar soal kereta cepat atau Whoosh yang mengalami kerugian. Menurut dia, Whoosh merupakan karya terbaik Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat Presiden Indonesia.

"(Soal hutang Whoosh dikaitkan ke Jokowi?) Nggaklah, Itu karya terbaik. Kalau nggak ada Whoosh harusnya ditambahin tuh kereta cepatnya dari Jakarta ke Surabaya, Banyuwangi," kata Budi seusai bertemu Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/10/2025).

Budi menyebut operasional Whoosh di Indonesia merupakan investasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Whoos menyisakan utang?) Nggak, itu kan investasi, detailnya tanya yang itu, ini kan investasi. Wong buat bagus buat rakyat loh program itu," ucap Budi.

Menurut dia, sebelum diluncurkan di Indonesia, Whoosh sudah melalui kajian.

ADVERTISEMENT

"Kan Itu kan kajiannya sudah dilakukan. Nanti kalau secara teknikalnya tanya yang berkompeten ya, perhubungan dan pihak-pihak terkait. Tapi kalau saya kan ngelihatnya begitu itu sudah berguna kok. Berguna buat masyarakat kok," pungkas Budi yang juga mantan Menteri Koperasi itu.

Dilansir detikFinance, pemerintah berencana untuk membenahi utang KCJB atau Whoosh. Salah satu rencana yang diusulkan yaitu penyelesaian utang tersebut diambil alih oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Menurut Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, sudah sepatutnya penyelesaian utang kereta cepat dilakukan oleh Danantara. Hal ini mengingat holding BUMN tersebut sudah menerima dividen perusahaan pelat merah ke kasnya.

"Whoosh dikelola oleh Danantara kan, Danantara sudah ambil 80% lebih dividen dari BUMN, harusnya mereka tarik dari situ aja," kata Purbaya ditemui di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara, Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/10/2025).

Maka menurut Purbaya, penggunaan APBN untuk membayar utang Whoosh merupakan langkah yang tidak tepat. Justru menurutnya agak janggal jika utang kereta cepat tetap ditanggung Kementerian Keuangan dan dibayar dari APBN. Padahal, Danantara yang akan mengambil dividennya.

"Jadi kalau pakai APBN dulu agak lucu, karena untungnya ke dia (Danantara), susahnya ke kita. Harusnya kalau diambil, ambil semua," kata dia.




(dil/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads