Tragis, Pasutri Lansia Tewas Tenggelam di Sungai Kalijajar Demak

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Jumat, 24 Okt 2025 14:06 WIB
TKP pasangan suami istri hanyut di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jumat (24/10/2025). (Foto: dok. Polsek Bonang)
Demak -

Sepasang lansia di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak hanyut di Sungai Kalijajar. Keduanya ditemukan tewas, pagi ini.

Kapolsek Bonang, AKP Miftahun Nur mengatakan pasangan lansia ini merupakan warga Desa Kembangan RT 18 RW 5, Kecamatan Bonang. Sang suami diketahui berinisial S (65) dan istrinya M (60). Mereka berdua bekerja sebagai petani.

Miftah menyebut peristiwa ini mulanya diketahui jemaah musala tempat lansia tersebut biasa salat. Mereka merasa curiga pasangan itu absen saat salat subuh tadi pagi.

"Tahunya warga kan biasanya subuh jemaah, kok tadi pagi kok enggak ada jemaah gitu. Diketuk rumahnya enggak ada yang jawab," kata Miftah, saat ditelepon detikJateng Jumat (24/10) siang.

Warga kemudian mendapat informasi dari tetangga depan rumah korban bahwa mereka berdua pergi ke sawah kemarin sore. Warga kemudian memeriksa lokasi tersebut.

"Korban pergi sore sekitar jam 16.00 WIB menggunakan sepeda ke sawah atau seperti galengan, tanah di pinggiran Sungai Kalijajar yang kalau lagi kering itu ditanami semangka, timun suri, dan sebagainya," jelas Miftah.

Masyarakat yang mencari kemudian menemukan sepeda yang digunakan korban di sekitar TKP. Mereka kemudian berusaha mencari korban.

"Sekitar pukul 06.00 WIB, warga menemukan sepedanya di pinggir sungai area pohon pisang, kemudian telepon Pak Kades dan masyarakat pada mencari korban," ungkap Miftah.

Sang istri kemudian ditemukan warga satu jam kemudian. Dia ditemukan tewas tak jauh dari sepeda dalam kondisi tersangkut di pohon pisang.

"Kira-kira jam 07.00 WIB ibu ditemukan sekitar 200 meter dari sepedanya. Korban hanyut ke arah laut nyangkut di wit gedhang (pohon pisang)," terang Miftah.

Warga kemudian melanjutkan mencari sang suami. Dia kemudian ditemukan di desa sebelah dalam kondisi tak bernyawa.

"Warga kemudian mencari lagi ke arah laut, bapaknya ditemukan di Desa Karangrejo sudah meninggal dunia juga," kata Miftah.

Setelah ditemukan, warga kemudian mengevakuasi para korban ke rumah duka. Tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Saya dikabari Pak Kades jam 07.30 WIB, kemudian dari Puskesmas Bonang mengecek korban. Intinya tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Miftah.

"Hanya lecet-lecet karena mungkin benturan-benturan (akibat hanyut) dan di perutnya (korban) masih banyak airnya. Kemungkinan (tewas) karena tenggelam," tambahnya.

Tak ada saksi mata yang melihat peristiwa itu secara langsung. Namun berdasarkan keterangan yang dihimpun Miftah, ia menduga korban hanyut saat hendak memetik timun suri.

"Jadi mereka ini menanam timun suri di galengan situ, karena lagi sering hujan kan tenggelam bantarannya. Nah timunnya itu ketimbul (mengapung)," kata Miftah.

Mereka diduga hendak mengambil timun yang mengapung itu. Namun karena arus yang deras, salah satu korban terjatuh.

"Sama mereka mungkin mau diambilin dari pinggir, tapi arusnya deras akhirnya terpeleset jatuh satu (orang), yang istrinya," ujar Miftah.

Miftah mengatakan korban lain sempat berusaha menolong. Namun karena tak bisa berenang, dia malah ikut terhanyut.

"(Berusaha) nolongin, yang bapaknya. Bapaknya tidak kuat, jatuh, keseret sekalian, infonya seperti itu," pungkas Miftah.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(aku/alg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork