Politisi-Seniman Melayat ke Rumah Duka Anom Suroto di Sukoharjo

Politisi-Seniman Melayat ke Rumah Duka Anom Suroto di Sukoharjo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 23 Okt 2025 15:15 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, saat melayat Anom Suroto di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (23/10/2025).
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, saat melayat Anom Suroto di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (23/10/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Sejumlah seniman hingga politisi seperti Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo melayat dalang kondang Anom Suroto di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Mereka berbaur dengan ratusan pelayat yang datang.

Dari pantauan detikJateng, Bupati Etik Suryani datang didampingi Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo. Sementara sejumlah seniman yang datang ada Kirun, Yati Pesek, Endah Laras, Toni Belok Kiri, hingga Erick Estrada.

Etik mengatakan, sudah memantau kondisi Anom Suroto sejak malam tadi. Dia mendoakan semoga Almarhum Khusnul khatimah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi malam sudah dapat info (Almarhum sakit). Ini tadi banyak yang nge-share (memberitahukan Almarhum meninggal) ke ibu, lalu kami datang ke sini," kata Etik.

Dia mengatakan, Pemkab Sukoharjo sering mengundang Ki Anom Suroto untuk mengisi suatu acara. Terakhir kali, Etik bertemu Ki Anom Suroto saat mengisi acara masyarakat di Nguter.

ADVERTISEMENT

Mantan Wali Kota Solo FX Rudy mengatakan, kehilangan sosok seniman besar. Menurutnya Almarhum adalah sosok pemersatu seniman, khususnya dalang.

"Dia tokoh seniman yang luar biasa, bisa mempersatukan seniman-seniman khususnya pedalangan dan pengrawit di karesidenan Surakarta. Saya secara pribadi kehilangan sosok seniman yang punya prestasi yang luar biasa," ucap Rudy.

Seniman Kirun, dan Yati Pesek, saat melayat Anom Suroto di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (23/10/2025).Seniman Kirun, dan Yati Pesek, saat melayat Anom Suroto di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (23/10/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Politisi PKB sekaligus anggota DPR RI Mohammad Toha menilai, Almarhum orang yang baik, dan berjiwa besar. Bahkan dia pernah ngobrol dengan Anom Suroto dalam sebuah podcast membahas terkait wayang.

"Kebaikan orang lain selalu dia ingat, tapi keburukan orang lain nggak pernah dia ingat dan dimaafkan oleh beliau. Beliau orang baik, kita doakan Pak Anom Suroto khusnul khotimah," kata Toha.

Mengenang Anom, seniman Yati Pesek menuturkan, dia dan seniman yang lain pernah mengajukan Hari Kebudayaan Nasional (HKN) ke Kementerian Kebudayaan. Pemerintah pun menetapkan 17 Oktober sebagai HKN.

Saat peringatan pertama HKN, Anom Suroto datang. Dalam acara itu, ada pertunjukan wayang dan ketoprak.

"Itu saya keluar dari panggung (usai pertunjukan ketoprak) saya temui Mas Anom, saya pegang tangannya, saya ucapkan terima kasih kepada Mas Anom. Dia tersenyum terus melihat saya. Kalau saya joget, Mas Anom senang melihat saya," ucap Yati.

"Pagi tadi saya mendapat kabar, Mas Anom meninggal. Saya syok, karena tidak hanya ini saja, kalau ada wayang kulit ada bintang tamu saya sering bersama Mas Anom. Kita sering bekerja bareng-bareng, saya tidak menyangka Mas Anom seda (meninggal)," tambahnya.

Seniman kondang lain, Kirun, mengenang nasihat-nasihat yang diberikan Anom Suroto. Dia menilai, kontribusi dan karya di bidang kesenian Almarhum tidak akan lekang oleh zaman.

"Pak Anom Suroto tidak bisa dilihat dengan mata, ditulis dengan tinta, diomongkan dengan kata. Tapi bisanya ditulis dengan seni dan budaya. Jadi beliau itu sumur, artinya banyak ember yang ingin ambil air dari sumur itu, dan itu perlu kita pelajari dari beliau, yang sudah dalang dari masih Joko hingga cucu," ujar Kirun.




(afn/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads