Banjir Jalur Pantura Semarang-Demak Picu Macet hingga 6 Km!

Banjir Jalur Pantura Semarang-Demak Picu Macet hingga 6 Km!

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 22 Okt 2025 10:50 WIB
Suasana banjir yang menerjang Jalan Pantura Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (22/10/2025).
Suasana banjir yang menerjang Jalan Pantura Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (22/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Semarang dan sekitarnya menyebabkan banjir menggenangi Jalan Pantura Kaligawe Raya. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah timur menuju barat dan sebaliknya tersendat parah hingga sempat mencapai 6 kilometer.

Pantauan detikJateng di Jalan Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, banjir sudah mulai menggenang. Sejumlah kendaraan roda dua dan empat terpaksa melaju perlahan di tengah genangan.

Sebagian pengendara ojek online juga tampak memilih berhenti di tepi jalan menunggu air surut karena khawatir motor mogok. Sementara sejumlah mobil angkutan kota dan truk besar masih nekat melintas dan menimbulkan gelombang air ke sisi jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arus lalu lintas tampak cukup lengang sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, antrean kendaraan terlihat di sekitar palang kereta hingga ke arah timur.

ADVERTISEMENT

Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, mengatakan genangan air meluas dari sekitar Terminal Terboyo hingga sepanjang Jalan Kaligawe. Panjang genangan air mencapai hampir satu kilometer dengan ketinggian bervariasi antara 10-20 sentimeter.

"Kalau timur ke barat kira-kira yang banjir ada 1 kilometer, yang dari barat ke timur dari Unissula sampai RS paling 200-100 meter saja," kata Rismanto saat dihubungi detikJateng, Rabu (22/10/2025).

Suasana banjir yang menerjang Jalan Pantura Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (22/10/2025).Suasana banjir yang menerjang Jalan Pantura Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (22/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Menurut Rismanto, air yang menggenangi jalan sudah mulai disedot menggunakan pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan dialirkan ke sungai. Namun, kepadatan kendaraan masih terjadi di sepanjang jalur Genuk hingga Sayung, Demak.

"Itu (banjir) masih berlanjut, kalau yang di Sayung lebih parah lagi, karena kan kalau yang di Genuk dipompa airnya, dibuang ke sungai. Kalau yang di Sayung saya kurang tahu apakah itu airnya dibuang ke laut atau gimana," tuturnya.

Ia mengatakan, kemacetan akibat banjir pagi ini cukup parah. Bahkan, kemacetan sempat terpantau mencapai 6 kilometer.

"Kemacetannya tadi terpantau 6 kilometer ada, mulai dari jembatan sampai ke Sayung, itu kan dampaknya panjang banget. Titik-titik macetnya mulai dari Sayung yang rob itu, terus imbasnya sampai ke Genuk, Gayamsari," ungkapnya.

"Jalan Woltermonginsidi ya sebagian ada yang tergenang tapi nggak terlalu parah sih. Masih bisa dilintasi," lanjutnya.

Meski beberapa titik masih bisa dilalui kendaraan roda dua, Rismanto mengimbau pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif.

"Kalau mau ke arah Kudus bisa menggunakan jalur alternatif Onggorawe. Kalau dari arah kota mungkin lewat Pedurungan, Pedurungan sampai ke Kalisari, atau Onggorawe, kalau nggak lewat Mranggen," kata Rismanto.

"Kalau dari Demak mungkin bisa lewatnya Onggorawe ke kiri bisa, nanti tembus ke Mranggen kalau nggak ke Guntur, Karangawen," lanjutnya.

Ia juga meminta masyarakat berhati-hati saat berkendara di area yang tergenang air. Terlebih, banjir membuat motor sulit melintas.

"Harus waspada karena permukaan jalan tertutup air, bisa jadi ada lubang yang tidak terlihat. Jangan sampai timbul kecelakaan," imbaunya.

Sementara itu, salah satu pengemudi ojol asal Genuk, Wawan (35), mengaku banjir di Jalan Kaligawe sudah mulai sejak Selasa (21/10) malam tadi.

"Ini sudah hujan dari kemarin sore jam 16.00 WIB, ini mulai banjir dari 20.00 WIB malam tadi," kata Wawan kepada detikJateng di lokasi, Rabu (22/10).

"Ini (airnya) tambah tinggi karena air dari selatan itu ke sini semua. Dari Muktiharjo Kidul, Tlogosari, Kalisari ke sini semua. semakin siang semakin naik," lanjutnya.

Menurutnya, kondisi banjir yang selalu terjadi setiap hujan itu sangat menyulitkan masyarakat, khususnya bagi dirinya yang bekerja di lapangan.

"Kita jadi sulit banget mencari penumpang, rutenya juga sulit, apalagi ditambah ada kemacetan dari Polytron Sayung, Demak," ungkapnya.

Menurutnya, untuk menghindari banjir di Jalan Pantura Semarang-Demak tersebut, pengendara bisa memilih melewati Jalan Woltermonginsidi ataupun Jalan Majapahit.

"Saya sudah terbiasa dengan ini, sudah tinggal di Genuk 22 tahun, tahu jalan-jalannya mana yang banjir," ujarnya.

Ia pun memilih untuk berhenti di depan SPBU Kaligawe dan menunggu penumpang yang hendak nekat menyeberangi banjir tersebut. Pagi ini, ia sudah menerima dua penumpang yang hendak menuju Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).

"Kita jadi nunggu di Pom Kaligawe, nanti nunggu ada penumpang yang mau ke kampus, biasanya mereka berhenti di sini nunggu BRT. Kalau nggak dapat ikut kita, terus ke kampus tarifnya naik dua kali lipat biasanya Rp 10 ribu jadi Rp 20 ribu," ujarnya.

"Karena risikonya tinggi, airnya bisa masuk ke mesin, bikin mati. Soalnya airnya kira-kira 30 cm. Kalau di lampu merah depan kemungkinan udah 40 cm-an. Di sini cukup tinggi, kalau yang lain mungkin 10-20 cm, motor banyak sekali yang mogok di palang kereta," lanjutnya.

Tak hanya mengganggu lalu lintas, genangan juga merembes ke depan pertokoan dan warung makan di sepanjang jalan. Tampak beberapa pengendara memilih menepikan motornya yang mogok.

"Ini motornya mogok karena airnya masuk mesin," kata Vatikan (27), pengendara asal Demak kepada detikJateng.

Ia dan temannya masih mencoba menyalakan motor yang mogok itu di tepi jalan. Vatikan yang hendak menuju Kabupaten Kendal itu mengaku sangat kesulitan dengan banjir yang terus melanda Pantura.

"Saya sering dari Demak mau ke Kendal lewat Semarang-Demak selalu kebanjiran. Harapannya ya pemerintah bisa bergerak memberi solusi, supaya nggak banjir terus tiap hujan," harapnya.

Hingga pukul 10.00 WIB, air masih menggenang di Jalan Pantura Semarang-Demak. Banyak pengendara memilih putar balik dan mencari jalan lainnya. Tapi banyak juga yang terpaksa menerjang banjir tersebut.

Halaman 3 dari 2
(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads