Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kabupaten Banyumas, Selasa (21/10). Kondisi ini mengakibatkan terjadinya banjir, longsor dan juga pohon tumbang.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas hingga pukul 18.52 WIB bencana tersebut terdiri dari delapan banjir luapan, dua tanah longsor, dan dua peristiwa pohon tumbang.
"Intensitas hujan cukup tinggi sejak siang hingga sore hari. Akibatnya, sejumlah sungai meluap dan beberapa pohon tumbang," kata Plt Kepala BPBD Banyumas, Andi Risdianto dalam laporannya, Selasa (21/10/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andi banjir luapan mendominasi kejadian bencana kali ini. Lokasi terdampak berada di wilayah Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, Patikraja, dan Sokaraja. Beberapa titik banjir antara lain Kelurahan Purwokerto Wetan, Arcawinangun, Karangpucung, Kranji, Tanjung, Teluk, serta Desa Karangrau.
Di Kelurahan Teluk, banjir sempat merendam perumahan Puri Teluk, namun kini air dilaporkan sudah surut. Sementara itu, banjir di Jalan Kolonel Sugiri, Kranji, masih dilakukan pendataan karena merendam rumah warga.
"Untuk titik-titik banjir, sebagian sudah kami koordinasikan dengan tim lapangan. Beberapa wilayah mengalami genangan cukup tinggi, tapi kondisi perlahan membaik," terang Andi.
Andi menambahkan kondisi banjir terparah melanda wilayah permukiman RT 01 RW 02 di Desa Karangrau, Kecamatan Sokaraja. Di lokasi ini ketinggian air sempat nyaris mencapai 1 meter.
"Di halaman rumah sempat mencapai 90 cm, di dalam rumah 25 cm. Tapi tidak ada pengungsian. Saat ini sudah mulai surut," jelasnya.
Selain banjir, peristiwa tanah longsor dilaporkan terjadi di Desa Sawangan Wetan, Kecamatan Patikraja, dan Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan. Petugas sudah melakukan pendataan serta koordinasi dengan perangkat desa setempat.
Sementara itu, dua pohon tumbang akibat cuaca ekstrem terjadi di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, dan Perumahan Sapphire Town House, Kelurahan Berkoh.
"Satu lokasi telah ditangani, sedangkan satu lainnya masih dalam proses evakuasi," ungkapnya.
Penanganan darurat dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) lintas sektor. Unsur yang terlibat di antaranya BPBD Banyumas, Polresta Banyumas, Kodim 0701, Dishub, Damkar, Satpol PP, Linmas Inti, Polsek Patikraja, Forkompincam Sokaraja, dan pemerintah desa setempat.
Andi mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.
"Kami minta warga tetap waspada. Terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan rawan banjir," pungkasnya.
(apl/alg)











































