Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Solo buka suara terkait insiden seorang mahasiswinya yang lompat dari lantai 5 gedung laboratorium. Pihak kampus menyatakan sudah berupaya membawa korban ke rumah sakit.
Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UIN Solo Abdulloh Faishol mengatakan pihaknya turut prihatin atas kejadian tersebut dan telah melakukan doa bersama. Korban jatuh dari rooftop gedung laboratorium kampus. Saat pertama ditemukan, korban masih tak sadarkan diri. Doa bersama juga sempat dilakukan untuk kesembuhan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak UIN Raden Mas Said telah memberikan penanganan medis dengan menyediakan ambulans untuk membawa mahasiswi yang bersangkutan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit UNS. Selain itu, pihak kampus juga telah melakukan doa bersama untuk kesembuhan bagi mahasiswi yang bersangkutan," kata Faishol dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Jumat (17/10/2025).
Setelah memperoleh informasi tentang meninggalnya korban, pihak kampus kemudian akan melaksanakan zikir Yasin dan Tahlil. Sebelum kejadian ini, korban diduga telah melakukan percobaan menyakiti diri sendiri di rumah saat berada dalam pengawasan keluarga.
Diketahui, korban memiliki riwayat penyakit bipolar. Selama ini korban telah menjalani pengobatan, perawatan psikologis, dan penanganan psikiater profesional dalam beberapa tahun terakhir sampai dengan sebelum peristiwa terjadi.
"Mahasiswi yang bersangkutan telah mendapatkan pendampingan khusus dari pihak kampus lewat Pusat Studi dan Layanan Psikologi Taqwiya selama proses belajar. Selain itu, pihak fakultas telah memberikan saran kepada mahasiswi untuk mengambil cuti dan libur selama dua minggu. Namun, karena keinginan mahasiswi tersebut untuk segera menyelesaikan studi, ia kembali datang ke kampus pada Jumat, 17 Oktober 2025 atau saat peristiwa terjadi," jelasnya.
Selama ini korban didampingi keluarganya saat melakukan aktivitas belajar di UIN Solo. Namun saat kejadian tersebut, korban berada di luar pengawasan keluarganya. Faishol mengatakan, aksi bunuh diri yang dilakukan korban tidak ada kaitan langsung dengan kampus.
"Bahwa berdasarkan hasil penelaahan lebih lanjut, keputusan mahasiswa tersebut untuk menyakiti dirinya sendiri tidak memiliki kaitan langsung maupun tidak langsung dengan situasi belajar, interaksi sosial, maupun dinamika pergaulan di lingkungan akademik kampus," ucapnya.
Ditemui terpisah, Kapolsek Kartasura AKP Tugiyo mengatakan kejadian itu murni aksi bunuh diri. Polisi tidak menemukan bukti ada pelanggaran tindak pidana dari kasus tersebut.
"Bullying belum ada. Tadi kita mencari saksi dari mahasiswa dan teman-teman terdekat, tidak ada yang menerangkan adanya bullying di UIN ini," kata Tugiyo.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswi tersebut menjatuhkan diri dari lantai lima gedung laboratorium sekira pukul 10.45 WIB.
"Korban nekat loncat dari lantai 5, dengan menggunakan kursi yang sudah kami amankan sekarang," kata Tugiyo kepada awak media, Jumat (17/10/2025).
Korban terjun bebas dari lantai 5. Tubuhnya mengenai salah satu mobil dosen yang tengah terparkir sebelum terpental ke aspal.
Saat pertama ditemukan, korban masih hidup. Korban dibawa ke Rumah Sakit UNS oleh tim medis kampus menggunakan ambulans.
"Tadi kondisinya di rumah sakit masih hidup, sempat diberikan pertolongan pertama, dipacu. Tapi saya dapat informasi, 30 menit kemudian meninggal dunia. Jadi meninggalnya di rumah sakit," pungkasnya.
(aap/dil)











































