Seorang kakek di Boyolali, Suradi (60) menjadi korban penipuan modus pemberian bantuan beras. Korban bahkan sempat mencari pinjaman uang untuk membayar administrasi bantuan senilai Rp 150 ribu.
Suradi yang tinggal di Dukuh Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Sambi menyampaikan, awalnya ada seorang yang mengaku petugas dan akan memberikan bantuan beras.
"Kata petugas itu tadi, akan mendapat bantuan beras dan uang melalui rekening bank," kata Suradi kepada wartawan Senin (13/10/2025).
Kejadian itu bermula saat dia sedang beraktivitas di halaman rumah tadi. Tiba-tiba sekitar pukul 10.00 WIB, dia didatangi seorang laki-laki yang mengaku sebagai petugas. Namun tak menyebutkan petugas apa.
Dengan ramah, pria itu menyapa korban. Kemudian menyampaikan informasi adanya bantuan beras dan uang yang akan ditransfer melalui rekening bank. Hanya saja, bantuan beras itu tidak dibawa dengan alasan ketinggalan.
Untuk meyakinkan korban, pelaku memperlihatkan semacam buku rekening. Lalu, sebagai ganti administrasi bantuan itu, pelaku minta kepada korban untuk membayar Rp 150 ribu.
Tergiur, Suradi kemudian memberikan uang kepada pelaku Rp 100 ribu. Kemudian dia bermaksud cari pinjaman Rp 50 ribu ke anaknya. Tetapi baru ke rumah anaknya, pelaku sudah kabur.
"Baru saya kasih Rp 100 ribu. Yang Rp 50 ribu baru mau saya carikan pinjaman ke anak saya. Tapi malah langsung pergi," ungkap dia.
Sementara itu Kapolsek Sambi, AKP Maryanto, mengimbau kepada masyarakat untuk hati-hati dan waspada. Tidak mudah percaya dengan orang yang yang baru dikenal dan mengaku sebagai petugas dan mengiming-imingi bantuan.
"Kalau memang ada bantuan kan penyalurannya jelas, melalui pemerintah desa atau RT," kata dia kepada wartawan.
Pihaknya meminta kepada masyarakat, jika ada yang akan menyalurkan bantuan, tetapi dengan meminta biaya administrasi, untuk dikonfirmasikan dulu ke pihak terkait. Ke pemerintah desa, perangkat desa maupun RT.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(apl/apu)