Mujurnya Bejo Lolos dari Maut, Kini Kapok Tenggak Miras Oplosan

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 13 Okt 2025 13:27 WIB
Bejo Susanto (57) warga Perumahan Bumirejo, Magelang yang selamat dari miras oplosan saat ditemui, Jumat (10/10/2025). (Foto: dok. detikJateng)
Magelang -

Bejo Susanto (57) bersyukur nasib mujur masih berpihak padanya. Dia menjadi satu-satunya orang yang selamat dari maut dalam pesta miras oplosan menewaskan 7 orang di Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Bejo kini mengaku kapok dan tidak akan menenggak barang berbahaya itu di sisa hidupnya.

Untuk diketahui, pesta miras oplosan itu diikuti delapan orang di gubuk Dusun Gedongan Kidul, Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (5/10) dini hari. Dari delapan orang, tujuh orang di antaranya menenggak dan seorang tidak.

Kemudian dari tujuh orang tersebut, enam di antaranya meninggal dunia yakni AS, JP, R, PI, S dan Y. Sedangkan korban meninggal terakhir berinisial AR, tidak ikut pesta miras namun diberi sisa miras oplosan dari salah satu korban sebelum meninggal dunia.

Miras maut itu nyaris saja merenggut nyawa Bejo. Dirinya sempat kehilangan penglihatan usai meminum miras oplosan tersebut. Beruntung nyawanya bisa terselamatkan.

Dari pengalaman itu, Bejo kini mengaku teringat dengan anak-anaknya yang masih kecil. Dia pun kapok dan emoh ikut pesta miras lagi.

"Bisa 180 derajat tidak menyentuh barang tersebut (miras) atau istilahnya mulai belajar akan berhenti. Saya sudah ngalami, apa pusing yang mungkin kayak hampir pecah kepalanya. Ya (berobat seperti itu), kita berusaha untuk lebih baik ke depannya," kata Bejo kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Jumat (10/10/2025).

Dia pun tidak mengetahui jenis oplosan dalam miras tersebut. Sebab, saat sampai di lokasi sudah ada minuman tersebut. Ia juga tidak tahu siapa yang mengoplosnya.

"Rasanya itu kayak rum pembuat roti, pengembang roti. Saya pernah tanya sama yang sering bikin itu. Katanya dia dulu pernah peracik itu. Kalau beli di Jogja, di mananya saya kurang-kurang tahu karena saya nggak begitu suka sama itu," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, lelaki berperawakan kurus ini tinggal di Perumahan Bumirejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Saat sejumlah awak media mendatangi rumahnya, Bejo baru saja pulang berobat dari Klinik Utama Mata Dr Yap Magelang.

Dia menceritakan ajakan pesta miras oplosan itu diterimanya pada Sabtu (4/10) malam. Kala itu dia ditelepon teman-temannya untuk ke Bondowoso, dan diminta datang sekitar pukul 21.00 WIB, namun baru bisa datang kurang lebih pukul 23.00 WIB.

"Di sana ada namanya R, PI, JP, AS sama Y. Kemudian di sana, saya ditawari sama mereka minuman sebanyak dua kali, dua gelas," kata Bejo.

Bejo mengatakan saat itu anaknya ada yang ikut dan minta pulang. Ia pun kemudian meminta maaf kepada teman-temannya untuk pulang.

"Sekitar jam 23.15 atau 23.30 WIB (pulang). Sebelum saya pulang dikasih sekali lagi (jadi tiga gelas). Mereka lanjut," sambung Bejo.

Saat itu Bejo belum merasakan efek apapun dari minum yang berlangsung di gubuk tersebut. Kemudian efek tersebut mulai dirasakan pada Minggu (5/10) sekitar pukul 13.00 WIB. Bejo mengaku diserang sakit kepala hingga puncaknya dia kelihatan penglihatan.

"Saya beli pakan ayam di Permitan itu. Terus waktu mau pulang kok pusing. Saya pulang tidur (tanpa makan dan minum)," ujarnya.

"Terus Senin (6/10) paginya, saya dibangunkan kakak suruh berangkat kerja. Tapi, saya nggak bisa lihat, gelap hitam itu. Saya nggak kerja sampai sekarang (Jumat). Terus tadi saya berobat ke dokter mata," lanjut Bejo.

Bejo semakin terpukul ketika mengetahui kondisi teman-temannya. Dia kaget saat mendengar kabar teman-temannya yang ikut minum di gubuk meninggal.

"Sempat syok juga, sempat syok. Terus pemikirannya yang nggak-nggak. Saya membayangkan, 'waduh, aku bisa ikut', tetapi juga kok badan nggak apa-apa. Cuma habis itu hilang gitu. Pikirannya sudah kalut. Itu juga," tutur bapak lima putra tersebut.

"Itu teman-teman kerja di proyek. Kalau yang tiga orang itu ikut di proyek. Itu namanya S, terus R, sama yang terakhir itu AR. Terakhir meninggal AR nggak ikut (pesta). Waktu saya datang ke sana (gubuk) nggak ada," tambah Bejo.

Ia lalu disarankan salah satu keponakannya untuk berobat ke rumah sakit. Kemudian pada Selasa (7/10), Bejo berobat ke RSUD Merah Putih, dan secara jujur menceritakan yang dialaminya. Kini kondisi Bejo membaik, dirinya sudah bisa kembali melihat meski samar.

"Saya keracunan kayak oplosan. Terus tadi yang bareng yang dua meninggal tersebut. Kemudian diinfus, habis diinfus, diperiksa lagi, suruh berobat jalan. (Lihat samar-samar berobat ke klinik mata) Dari dokter YAP dapat rujukan ke Sardjito (RSUP dr Sardjito) sama YAP Jogja," ujarnya.



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"

(aku/apu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork