Paniknya Bejo Dikabari 7 Teman Mabuknya Tewas Usai Pesta Miras

Paniknya Bejo Dikabari 7 Teman Mabuknya Tewas Usai Pesta Miras

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 13 Okt 2025 09:51 WIB
Bejo Susanto (57) warga Perumahan Bumirejo, Magelang yang selamat dari miras oplosan saat ditemui, Jumat (10/10/2025).
Bejo Susanto (57) warga Perumahan Bumirejo, Magelang yang selamat dari miras oplosan saat ditemui, Jumat (10/10/2025). Foto: dok. detikJateng
Solo -

Bejo Susanto (57) tentu tidak akan pernah melupakan momen meneguk minuman keras (miras) oplosan di gubuk Dusun Gedongan Kidul, Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Sebab, dirinya menjadi satu-satunya korban selamat, di mana total 7 orang tewas usai menenggak miras oplosan itu, dengan enam di antaranya merupakan 'peserta' pesta miras di gubuk.

"Rasanya itu kayak rum pembuat roti, pengembang roti. Saya pernah tanya sama yang sering bikin itu. Katanya dia dulu pernah peracik itu. Kalau beli di Jogja, di mananya saya kurang-kurang tahu karena saya nggak begitu suka sama itu," tuturnya saat ditemui awak media di rumahnya, Perumahan Bumirejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jumat (10/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terima Ajakan Pesta Miras

Bejo mengungkapkan, semua berawal ketika dia menerima ajakan untuk minum miras di gubuk Desa Bondowoso pada Sabtu (4/10) malam. Diminta datang pukul 21.00 WIB, dia baru tiba sekitar pukul 23.00 WIB.

"Di sana ada namanya R, PI, JP, AS sama Y. Kemudian di sana, saya ditawari sama mereka minuman sebanyak dua kali, dua gelas," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat itu, anak Bejo yang ikut bersamanya meminta pulang. Bejo lantas minta izin untuk pulang duluan.

"Sekitar jam 23.15 atau 23.30 WIB (pulang). Sebelum saya pulang dikasih sekali lagi (jadi tiga gelas). Mereka lanjut," sambung Bejo.

Saat itu, dia mengaku belum merasakan efek apapun dari miras oplosan tersebut. Efeknya baru dirasakan pada Minggu (5/10) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saya beli pakan ayam di Permitan itu. Terus waktu mau pulang kok pusing. Saya pulang tidur (tanpa makan dan minum)," ujarnya.

"Terus Senin (6/10) paginya, saya dibangunkan kakak suruh berangkat kerja. Tapi, saya nggak bisa lihat, gelap hitam itu. Saya nggak kerja sampai sekarang (Jumat). Terus tadi saya berobat ke dokter mata," lanjut Bejo.

Korban tewas miras oplosan Magelang dibawa ke rumah duka, Kamis (9/10/2025).Korban tewas miras oplosan Magelang dibawa ke rumah duka, Kamis (9/10/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Satu Per Satu 'Peserta' Pesta Miras Oplosan Tewas

Saat itu, R datang ke rumah Bejo dan memberi tahu bahwa AS serta JP sudah meninggal. Tak lama kemudian, R juga menjadi korban tewas miras oplosan itu.

"Kalau dari teman-teman yang meninggal ada berita ke sini (datang memberi tahu). Yang namanya R, Selasa (7/10) ke sini (rumah) mengabarkan yang namanya JP sama AS, MD (meninggal dunia). Terus, Y masuk Merah Putih (RSUD Merah Putih)," bebernya.

Kemudian, Bejo menerima kabar bahwa Y meninggal di RSUD Merah Putih pada Selasa (7/10) sore.

Ia juga mengetahui jika empat teman lainnya pada Rabu (8/10) dibawa menuju RSUD Merah Putih dalam kondisi meninggal. Dia pun kaget saat mendengar kabar teman-temannya yang ikut minum di gubuk meninggal.

"Sempat syok juga, sempat syok. Terus pemikirannya yang nggak-nggak. Saya membayangkan, 'waduh, aku bisa ikut', tetapi juga kok badan nggak apa-apa. Cuma habis itu hilang gitu. Pikirannya sudah kalut. Itu juga," tutur bapak lima putra tersebut.

"Itu teman-teman kerja di proyek. Kalau yang tiga orang itu ikut di proyek. Itu namanya S, terus R, sama yang terakhir itu AR. Terakhir meninggal AR nggak ikut (pesta). Waktu saya datang ke sana (gubuk) nggak ada," tambah Bejo.

Bejo kemudian mencoba menetralisir efek miras tersebut dengan minum degan (air kepala muda) yang dicampur susu steril.

"Setelah minum ya beda, nggak sesak (napas) nggak, nggak begitu pusing. Cuma tetap nggak bisa lihat," ujarnya.

Ia lalu disarankan salah satu keponakannya untuk berobat ke rumah sakit. Kemudian pada Selasa (7/10), Bejo berobat ke RSUD Merah Putih, dan secara jujur menceritakan yang dialaminya.

"Saya keracunan kayak oplosan. Terus tadi yang bareng yang dua meninggal tersebut. Kemudian diinfus, habis diinfus, diperiksa lagi, suruh berobat jalan. (Lihat samar-samar berobat ke klinik mata) Dari dokter YAP dapat rujukan ke Sardjito (RSUP dr Sardjito) sama YAP Jogja," ujarnya.

Ngaku Kapok Sentuh Miras

Usai insiden tragis ini, Bejo menuturkan dirinya kapok dan tidak akan menyentuh minuman keras lagi. Anak-anaknya yang masih kecil jadi pertimbangan utama.

"Bisa 180 derajat tidak menyentuh barang tersebut (miras) atau istilahnya mulai belajar akan berhenti. Saya sudah ngalami, apa pusing yang mungkin kayak hampir pecah kepalanya. Ya (berobat seperti itu), kita berusaha untuk lebih baik ke depannya," kata dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, diduga pesta miras oplosan diikuti delapan orang di gubuk Dusun Gedongan Kidul, Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (5/10) dini hari. Dari delapan orang, tujuh orang di antaranya menenggak dan seorang tidak.

Kemudian dari tujuh orang tersebut, enam di antaranya meninggal dunia yakni AS, JP, R, PI, S dan Y. Sedangkan korban meninggal terakhir, AR, diberi sisa miras oplosan dari salah satu korban sebelumnya meninggal dunia.

Halaman 2 dari 2
(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads