Petaka Api di Pagi Buta Lahap Pasar Kota Gaplek

Terpopuler Sepekan

Petaka Api di Pagi Buta Lahap Pasar Kota Gaplek

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 12 Okt 2025 14:18 WIB
Petugas memadamkan kebakaran di Pasar Wonogiri, Senin (6/10/2025).
Petugas memadamkan kebakaran di Pasar Wonogiri, Senin (6/10/2025). Foto: dok. detikJateng
Solo -

Senin, 6 Oktober 2025 dini hari pukul 03.30 WIB api membara dari Pasar Wonogiri. Api itu melahap pasar di tengah momen orang tertidur lelap.

Pemadam kebakaran berdatangan dari penjuru Solo Raya untuk membantu Damkar Wonogiri memadamkan api. Api baru berhasil dipadamkan sekitar 9 jam kemudian.

Salah satu pemilik kios pasar, Utomo Honru Suryanto, mengungkap berdasarkan informasi yang didapatnya, warga pasar mencium bau terbakar sekitar pukul 01.30-02.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasinya dari lantai dua (sumber api). Tapi ya itu cerita yang saya dengar," kata Utomo.

ADVERTISEMENT

1 Anggota Damkar Terluka

Proses pemadaman pasar di Kota Gaplek itu sempat menyebabkan petugas terluka. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Koordinator Lapangan Damkar Satpol PP Wonogiri, Sriyanto, mengatakan petugas itu terjatuh dari atas mobil Damkar. Petugas itu diduga tidak erat berpegangan saat berada di atas mobil Damkar.

"Teman saya yang terjatuh karena pegangan kurang kuat, ini di rumah sakit. Sudah aman, tidak apa-apa. Karena kelalaian," kata Sriyanto, kepada awak media, Senin (6/10).

Dijelaskan saat kejadian itu, mobil Damkar yang ditumpangi A hendak menuju ke belakang bangunan Pasar Wonogiri yang terbakar.

A terhempas dari mobil saat hendak berbelok. Pihaknya memaklumi kejadian itu sebagai kelalaian dari petugas tersebut.

"Jatuhnya di belakang pasar, saat berbelok," ucapnya.

A langsung dilarikan ke RSUD Wonogiri untuk mendapatkan perawatan medis. Beruntung, dia tidak mengalami luka serius, sehingga diizinkan pulang.

"Hanya lecet. Tadi dibawa ke rumah sakit, aman. Sudah pulang," ujarnya.

Pedagang Rugi Rp 81,5 M

Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, sempat bertemu dengan para pedagang. Dari hasil pertemuan, terungkap pedagang menderita kerugian hingga Rp 81,5 miliar.

Salah satu pedagang pakaian, Sartono, mengatakan dagangannya di los lantai dua ludes dilalap api. Dia sudah tidak memiliki stok dagangan di rumah. Dia juga meminta agar pedagang tidak dipungut retribusi apapun selama menempati pasar darurat

"(Kami meminta) Bantuan sosial insiden saat ini, buat makan dan sangu sekolah anak kami. Entah berapapun untuk keberlanjutan hidup kami. Kami butuh modal untuk berjualan. Pasar darurat mestinya setelah kami ada modal untuk berjualan," kata Sartono di Pendopo Rumah Bupati Wonogiri, Rabu (8/10).

Menanggapi hal itu, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan pihaknya akan memberikan kompensasi kepada pedagang sebesar Rp 1 juta. Teknis penyalurannya akan dibahas lebih lanjut.

"Kompensasi Rp 1 juta, nanti akan kita hitung, untuk memenuhi rasa keadilan kan ada kiosnya 10 ada yang kiosnya 1, apa mau dibuat sama, nanti akan kita rumuskan bersama. Mungkin per kios, biar adil dan rata. (Dana kompensasi) Diambil dari belanja tidak terduga," kata Setyo.

Dia mengatakan saat ini pedagang bisa memanfaatkan tempat yang ada di luar bangunan Pasar Wonogiri untuk lokasi berdagang sementara. Namun ketika lokasi itu akan dibangun untuk pasar sementara, mereka harus pindah.

Fasilitas berupa air dan listrik akan disediakan di pasar darurat. Untuk penempatannya akan dibahas lagi dengan para pedagang ketika pasar darurat sudah jadi, disesuaikan dengan klaster dagangannya masing-masing.

Kebijakan itu diharapkan mampu sedikit meringankan beban pedagang, yang mana mereka sudah merugi puluhan miliar rupiah.

"Total kerugian Rp 81,5 miliar, itu kerugian pedagang. Kalau gedungnya belum sampai ke situ," ucapnya.

Gubernur Kejar Pembangunan 2 Pasar yang Terbakar

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, juga sempat meninjau Pasar Wonogiri yang terbakar. Ia akan memberikan bantuan untuk pembangunan pasar darurat.

"Sudah saya berikan bantuan untuk pasar darurat Rp 1 miliar. Nanti kalau kurang pak Bupati tinggal njaluk meneh (minta lagi)," kata Luthfi kepada awak media di Pasar Wonogiri, Kamis (9/10).

Luthfi ingin aktivitas ekonomi di Pasar Wonogiri bisa segera berjalan lagi. Sehingga dia mendorong percepatan pembangunan pasar darurat. Selain itu, dia juga meminta agar tim Labfor Polda Jateng meneliti dengan sungguh-sungguh penyebab kebakaran.

Percepatan revitalisasi Pasar Wonogiri yang terbakar juga terus dikebut. Dia berharap Pasar Wonogiri bisa segera dibangun kembali, sehingga dia akan kembali menggelar rapat dengan Kementerian terkait.

"Kita harus mempercepat recovery pembangunan pasar. Ini sudah saya kejar, nanti dari (Dinas) perdagangan site plan DED harus dipercepat. Nanti kita kawal sampai Kementerian Perdagangan untuk jadi prioritas kita lakukan pembangunan kembali," jelasnya.

Luthfi juga sempat menyinggung soal Pasar Slogohimo yang terbakar pada 28 September 2023 silam. Terkait Pasar Slogohimo ini, rencananya pembangunan akan dilakukan pada 2026 mendatang.

"Pasar Slogohimo tahun 2026 sudah akan kita bangun. Semuanya ikut membantu," ucapnya.

Terpisah, Bupati Setyo Sukarno meminta pedagang Pasar Slogohimo tak perlu waswas usai peristiwa kebakaran Pasar Wonogiri. Sebab, untuk pembangunan Pasar Slogohimo sudah dianggarkan sebesar Rp 17 miliar.

"Anggarkan sebesar Rp 17,4 miliar sudah kita anggarkan tahun 2026 ini (untuk Pasar Slogohimo)," pungkas Setyo.

Halaman 3 dari 2
(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads