Labfor (Laboratorium Forensik) Polda Jawa Tengah (Jateng) mulai menyelidiki penyebab terbakarnya Pasar Wonogiri. Investigasi sudah mulai dilakukan siang tadi.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, mengatakan proses investigasi dilakukan tim Labfor Polda Jateng sekira pukul 14.30 WIB. Pemeriksaan berlangsung sekira 2,5 jam.
"Investigasi sudah selesai semua. Kita terus koordinasi dengan Labfor penyebab kebakaran apa. Kalau dugaan sementara kan korsleting listrik, tapi kita masih menunggu hasil scientific investigation," kata Agung saat dihubungi awak media, Selasa (7/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka berat yang dilaporkan dari peristiwa terbakarnya Pasar Wonogiri pada Senin (6/10) dini hari itu. Namun untuk kerugian materiil belum bisa dipastikan.
"Kerugian belum bisa ditafsir. Para pedagang juga masih mendata harta di dalamnya. Kalau sampai miliaran, jelas," ucapnya.
Saat ini, Polres Wonogiri juga tengah fokus pada penataan pedagang di Pasar Wonogiri. Sebab, fasilitas di seluruh bangunan Pasar Wonogiri sementara tidak bisa digunakan.
Agung mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menyiapkan dua lokasi untuk pasar sementara, yakni di kawasan terminal yang berada di Utara pasar, dan di stasiun yang ada di belakang pasar.
"Kita fokus pada penataan untuk pasar sementara. Kami mengawal jangan sampai ada pungli terkait lapak-lapak sementara yang digunakan para pedagang," terangnya.
"Lokasinya ada beberapa tempat, ada di terminal dan stasiun. Jangan sampai ada rebutan lapak sementara, jangan sampai ada pungli dengan memanfaatkan situasi musibah saat ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno langsung menggelar rapat koordinasi kejadian kebakaran di Pasar Wonogiri. Rapat melibatkan beberapa Dinas dan instansi. Status kedaruratan langsung diambil oleh Pemkab Wonogiri.
Setyo mengatakan, pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini ke Gubernur Jateng, dan instansi yang lebih tinggi lainnya. Proposal juga akan segera dibuat, agar segera mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi.
"Dari hasil rapat ini, yang jelas kita terapkan kebakaran Pasar Wonogiri status kedaruratan. Sehingga tentunya dengan status kedaruratan ini, semua kegiatan akan kita segera laksanakan, termasuk membuat site plan nanti pasar daruratnya, kemudian penataan dari teman-teman pedagang," kata Setyo saat ditemui di Kantor Bupati Wonogiri, Senin (6/10).
Sementara itu, Koordinator Lapangan Damkar Satpol PP Wonogiri, Sriyanto mengatakan, laporan kebakaran yang masuk ke Damkar cukup terlambat. Kebakaran baru dilaporkan saat api sudah membesar.
"Tadi kebakaran terjadi jam 03.00, laporan ke Damkar jam 03.15, laporannya agak terlambat, api sudah membesar. Damkar Soloraya membantu dengan jumlah unit sekitar 12 unit pancar, dan 8 tengki," kata Sriyanto.
Api berhasil dijinakkan sekira pukul 12.00 WIB. Namun api sempat menyala lagi sekira pukul 18.45 WIB di salah kios makanan ringan.
Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Wonogiri, Wahyudi, mengatakan api kembali muncul diduga karena ada bara yang masih menyala.
"Iya tadi sempat muncul kembali api, ini sudah terkondisikan langsung," katanya.
(apu/dil)