Sebanyak 22 siswa dari Kecamatan Wedi, Klaten, yang diduga keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten. Hingga hari ini tidak ada penambahan korban diduga keracunan MBG.
Kepala Dinas Kesehatan Klaten, dokter Anggit Budiarto mengatakan sampai hari ini tidak ada penambahan pasien. Jumlah total korban dugaan keracunan MBG di Klaten masih sama dengan kemarin yaitu 49 siswa.
"Hari ini tidak ada penambahan pasien, masih 49 siswa. Yang 22 dirawat inap di RSD Bagas Waras kondisinya membaik," kata Anggit saat dimintai konfirmasi detikJateng, Jumat (10/10/2025) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun 27 siswa lainnya mendapat perawatan jalan dari puskesmas alias tidak dirujuk ke RS. Pantauan detikJateng sejak pagi sampai siang ini tidak ada lagi siswa yang dibawa ke posko di Puskesmas Wedi.
Deretan ambulans relawan yang sejak Rabu (8/10) berjaga di Puskesmas Wedi sudah tidak terlihat lagi. Di Puskesmas hanya terlihat piket TRC BPBD, dan anggota TNI dan Polri yang masih bersiaga. Ambulans juga sudah tidak terlihat di SMPN 1 Wedi.
Di kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sembung, Kecamatan Wedi, juga tidak ada aktivitas. Kantor bercat biru muda di tepi jalan raya itu tampak sepi.
Dijelaskan Anggit, meski tidak ada penambahan pasien, posko masih siaga. Kemungkinan hari Sabtu (11/10) baru akan ditutup
"Posko rencana awal 3x24 jam, ini baru hari kedua sehingga memungkinkan besok kita tutup jika tidak ada penambahan pasien," ujar Anggit.
Mengenai pemeriksaan sampel makanan di laboratorium, Dinas Kesehatan Klaten masih menunggu hasilnya dari Balkesmas Yogyakarta.
"Diperkirakan 4-5 hari hasilnya baru keluar," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, total ada 49 siswa dari Wedi, Klaten, yang mendapat perawatan karena diduga keracunan makanan MBG.
"Data per jam 19.00 WIB, jumlah total pasien 49 siswa. Yang rawat inap ada 22 orang, lainnya ditangani di puskesmas dan RSD Bagas Waras serta diperbolehkan pulang," ungkap Kepala Puskesmas Wedi, dokter Wahyu Ciptadi, kepada detikJateng, Kamis (9/10) malam.
Wahyu menuturkan, selain menimpa siswa SMPN 1 Wedi dan murid Sekolah Dasar (SD), ada juga siswa TK yang menjadi korban dugaan keracunan MBG. Pasien TK itu dirujuk ke RSD Bagas Waras.
Baca juga: BGN Buka-bukaan soal Modus Korupsi di SPPG |
"Tadi kami merujuk pasien tersebut (siswa TK) dan riwayatnya makan menu MBG hari Rabu (8/10)," jelas Wahyu, kemarin.
Seorang relawan yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, siswa TK tersebut masuk ke Puskesmas sekitar pukul 17.30 WIB. Siswa TK itu memiliki gejala demam.
"Karena tadi hasil pemeriksaan ada panas tinggi dan nyeri perut sehingga dirujuk," ungkap dia kepada detikJateng, kemarin.
(dil/ams)