Puluhan siswa di Tawangmangu, Karanganyar mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10). Sejumlah korban masih dirawat di rumah sakit, sebagian lain mengalami trauma.
Direktur RSUD Karanganyar dr Arif Setyoko mengatakan, hingga pagi ini, total 10 siswa yang dirawat di RSUD. Pihaknya enggan membeberkan penyebab keracunan maupun gejala yang dialami para anak yang dirawat.
"Sementara masih 10. Mereka dirawat di RSUD, di bangsal anak," kata Arif saat dihubungi, Jumat (10/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, dia memastikan biaya perawatan mereka ditanggung oleh pemerintah.
"Gratis. Iya (ditanggung pemerintah)," katanya.
Selain itu, 24 siswa SDN 3 Nglebak yang dirujuk ke Puskesmas seluruhnya sudah dipulangkan. Namun, sejumlah siswa masih belum masuk sekolah karena mengalami trauma.
"Dari SD kami semuanya yang sehat sudah masuk. Kemarin yang dirujuk ke Puskesmas ada 24 siswa, yang 10 siswa belum masuk karena 7 anak mengalami trauma, yang 3 anak masih pusing tidak masuk sekolah," kata guru SDN 3 Nglebak kepada awak media.
Pihak sekolah proaktif memantau kondisi para siswanya, terutama yang hari ini tidak masuk sekolah. Dia mengatakan, siswa masih trauma dengan kondisi yang terjadi di sekolah saat keracunan MBG pada Kamis (9/10).
"Kemarin situasinya sangat crowded, banyak ambulans dan sebagainya, mereka takut dengan kondisi seperti itu," ucapnya.
MBG Disetop
Hari ini, SDN 3 Nglebak tidak mendapatkan kiriman MBG. Namun pihaknya belum mengetahui alasannya apa, dan sampai kapan.
"MGB disetop, karena belum ada sampai sekarang. Biasanya datangnya sekira jam 07.00 sudah sampai di sini. Belum ada (pemberitahuan MBG di stop sampai kapan)," jelasnya.
SDN 3 Nglebak sendiri mendapatkan menu MBG berupa nasi goreng, suwir ayam, dan lalapan. Larsi mencurigai penyebab para siswanya mengalami sakit pada bagian nasi.
"Setelah kejadian itu, kita lihat bekas makannya anak-anak. Kelihatannya nasinya, teksturnya tidak seperti nasi yang sehat. Itu kan nasi goreng, biasanya ada minyaknya, tapi kok malah lengket," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa mengalami sakit mual, muntah, nyeri lambung, dan pusing usai menyantap menu MBG pada Kamis (9/10). Camat Tawangmangu adalah Eko Joko Widodo mengatakan, ada dua TK, dua SD, dan satu SMP yang siswa mengalami keracunan.
"Data dari Puskesmas Tawangmangu, di SMPN 1 Tawangmangu ada 62 siswa, SDN 2 Nglebak 1 siswa, SDN 2 Nglebak ada 24 siswa. Lalu di TK Nglebak 1 ada satu siswa, dan di TK Nglebak 2 ada satu siswa," kata Eko saat dihubungi detikJateng, Kamis (9/10/2025).
Dia menjelaskan, sementara ada 89 siswa yang diduga mengalami keracunan MBG. Sebanyak tiga siswa dirawat di klinik Medistra, dan tiga siswa dirawat di klinik Pak Seno.
Sementara sembilan siswa sempat dilarikan ke RSUD Karanganyar, dan 3 siswa masih diinfus di Puskesmas Tawangmangu.
"Pasien yang sudah di rawat 3 pasien. Yang masih menjalani observasi di IGD ada 6 pasien," jelasnya.
(afn/ahr)