Momen Historis Pertempuran 5 Hari Semarang dalam Arsip Foto-Koran Jadul

Momen Historis Pertempuran 5 Hari Semarang dalam Arsip Foto-Koran Jadul

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Kamis, 09 Okt 2025 23:15 WIB
Suasana pameran Ketika Api Menyala di Semarang di Kota Lama Semarang, Kamis (9/10/2025).
Suasana pameran 'Ketika Api Menyala di Semarang' di Kota Lama Semarang, Kamis (9/10/2025). Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJateng
Semarang -

Sebuah pameran bertajuk 'Ketika Api Menyala di Kota Semarang' digelar di Kota Lama Semarang. Pengunjung dapat menengok berbagai arsip dan menyelami lebih jauh tentang peristiwa pertempuran yang meletus di Semarang pada 15-20 Oktober 1945 silam.

Lokasinya ada di Rumah PoHan yang terletak di ujung timur Jalan Kepodang Kota Lama Semarang, tepatnya di Jalan Kepodang Nomor 64, Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Pameran ini dihelat tanggal 9-17 Oktober 2025. Pengunjung dapat datang pukul 10.00-21.00 WIB secara gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJateng berkesempatan mengunjungi pameran ini di hari pertama, Kamis (9/10). Anak tangga di balik pintu Rumah Po Han mengantarkan detikJateng menuju lantai dua, tempat di mana pameran tentang Pertempuran Lima Hari Semarang itu digelar.

ADVERTISEMENT

Begitu memasuki area pameran, pengunjung akan disambut dengan puluhan foto yang merekam visual momen Pertempuran Lima Hari Semarang. Foto hitam putih itu diambil oleh David Soltau, satu-satunya orang yang kini diketahui berhasil mengabadikan situasi Kota Semarang sepanjang pertempuran itu.

David merupakan seorang dokter yang bertugas di Relief Administration Prisoners of War and Internees, organisasi yang berfungsi untuk menangani pembebasan warga Eropa yang ditawan Jepang di kamp-kamp interniran. Sebagai penghobi foto, 'senjata' andalannya adalah kamera bermerek Baldaxette II.

Saat memasuki lebih dalam area pameran, pengunjung disuguhkan pigura berisi arsip belasan koran lama periode sebelum hingga sesudah pertempuran terjadi. Koran terbitan Warta Indonesia dan Merdeka itu membuat pengunjung seolah terlempar ke lorong waktu dan merasakan suasana pertempuran yang terjadi 80 tahun silam.

Salah satu Tim Kuratorial Rumah PoHan, Kesit Widjanarko, mengatakan kumpulan surat kabar lama ini menjadi daya tarik utama pameran yang dia kurasi.

"Arsip koran dalam kajian ilmu sejarah bisa menjadi sumber resmi. Makanya aku ingin mempertemukan publik dengan sumber resminya secara langsung," kata Kesit saat ditemui detikJateng di lokasi, Kamis (9/10/2025) malam.

Pameran ini digelar untuk membangun ketertarikan masyarakat terhadap peristiwa bersejarah yang menjadi salah satu ikon dari Kota Semarang. Kesit ingin pameran ini menjadi pemantik kajian yang lebih mendalam tentang Pertempuran Lima Hari Semarang.

"Harapanku pameran ini menjadi titik temu dari banyak pihak yang mempunyai latar belakang disiplin (ilmu) masing-masing. Kemudian mempelajari alur, membangun narasi yang akan berujung pada produksi teks ataupun literatur lainnya," jelas Kesit.

Selain arsip foto dan koran, pameran ini juga menampilkan lini masa Pertempuran Lima Hari Semarang, peta lama, dan kisah-kisah menarik lain di balik peristiwa itu.

Dalam pameran ini digelar pula beberapa acara seperti diskusi terbuka, tur kuratorial, lokakarya batik, hingga pertunjukan musik yang semuanya terkait dengan sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads