Puluhan siswa SMPN 1 Wedi dan SD di Kecamatan Wedi, Klaten dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit usai mengalami gejala keracunan makanan yang diduga dari MBG. Untuk memastikan penyebabnya, sampel MBG dikirim ke laboratorium.
"Sampel dari daging, sayur nasi, dan lainnya dikirim ke Labkesmas (laboratorium kesehatan masyarakat) di Yogyakarta. Sampel air juga diambil dan hari ini diperiksa laboratorium air," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Anggit Budiarto kepada detikJateng, Kamis (9/10/2025) siang.
Menurut Anggit, setelah ada laporan kejadian dugaan keracunan tersebut tim bergerak cepat mengambil sampel. Untuk memastikan penyebab semua masih menunggu hasil pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kami tetap harus menunggu hasil dari pemeriksaan. Kalau terkait dengan SPPG kita Dinas Kesehatan sudah melakukan semacam pembekalan setelah kita mendapatkan surat dari BGN (Badan Gizi Nasional)," kata Anggit.
Tidak hanya Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Polres Klaten juga bergerak melakukan penyelidikan. Polres mengambil sampel makanan untuk diperiksa.
"Sudah diambil sampel. Sampel yang diambil dari bahan makanannya," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Taufik Frida Mustofa kepada detikJateng.
"Sampel sudah dikirim ke Bidlabfor di Semarang," imbuhnya.
Semi, salah seorang orang tua murid SMPN 1 Wedi mengatakan anaknya dibawa ke Puskesmas hari ini. Jatah makan MBG yang diterima shift pagi hari Rabu (8/10).
"Makanya kemarin, tadi jam 02.00 WIB mulai terasa mual dan muntah. Makanan ada nasi, ayam goreng, sayur, susu, pisang tapi ayam tepungnya agak bau kata anak saya," ungkap Semi.
Sebelumnya diberitakan, belasan siswa SMPN 1 Wedi Klaten, Kecamatan Wedi, Klaten, dilarikan ke puskesmas dan RS. Mereka diduga mengalami keracunan setelah memakan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pantauan detikJateng, sekitar tujuh unit ambulans yang membawa para siswa itu parkir di Puskesmas Wedi. Setelah diperiksa petugas Puskesmas, sebagian siswa dibawa ke RS.
"Ada 11 siswa sementara yang dengan keluhan mual, pusing, muntah dan lemes. Kita lakukan observasi dan dari 11 itu ada delapan siswa kami rujuk ke RS untuk penatalaksanaan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Anggit Budiarto kepada wartawan di lokasi, Rabu (8/10) siang.
Sebelas siswa tersebut, jelas Anggit, diduga mengalami gejala keracunan setelah menerima makan dari MBG paginya. Namun hal itu masih sebatas dugaan.
"Kita masih harus melakukan pemeriksaan, kita sudah sampaikan kepada teman-teman untuk mengambil sampel dari makanan yang disajikan. Mulai dari nasi, sayur, lauk dan lainnya," lanjut Anggit.
"Jadi kami masih harus menunggu hasil dari pemeriksaan," kata Anggit.
(aku/dil)