Sisa MBG SMPN 1 Wedi Klaten Ditarik Buntut Siswa Diduga Keracunan

Sisa MBG SMPN 1 Wedi Klaten Ditarik Buntut Siswa Diduga Keracunan

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Rabu, 08 Okt 2025 18:42 WIB
Penampakan sisa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditarik di SMPN 1 Wedi Klaten buntut belasan murid diduga keracunan, Rabu (8/10/2025).
Penampakan sisa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditarik di SMPN 1 Wedi Klaten buntut belasan murid diduga keracunan, Rabu (8/10/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Belasan siswa SMPN 1 Wedi Klaten dilarikan ke Puskesmas dan RS karena diduga keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG). Untuk antisipasi hal tidak diinginkan, MBG yang belum dibagikan ditarik kembali.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto, menjelaskan pembelajaran di SMPN 1 Wedi terdiri dari dua sif, pagi atau 1 dan siang sif 2. Yang mengalaminya gejala keracunan siswa sif pagi.

"Kebetulan yang mendapat manfaat (MBG) baru di sif pagi ini sekitar 384 siswa. Dengan adanya kejadian ini sif 2 tidak diberikan, ditunda," ungkap Anggit di Puskesmas Wedi, Rabu (8/10/2025) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggit menjelaskan dalam menyukseskan program MBG, dinas kesehatan sejak awal sudah melakukan berbagai langkah. Di antaranya dengan melakukan pembekalan.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah melakukan pembekalan dan pelatihan terkait keamanan pangan. Kedua kita melakukan monitoring kepada SPPG dengan melakukan check list tentang SOP yang harus dilaksanakan," terang Anggit.

Menurut Camat Wedi, Widaya, dari informasi yang terjadi dugaan keracunan pada sif pagi. Makanan diberikan sekitar pukul 09.00 WIB.

Para murid SMPN 1 Wedi Klaten yang diduga keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis) saat menerima perawatan, Rabu (8/10/2025).Para murid SMPN 1 Wedi Klaten yang diduga keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis) saat menerima perawatan, Rabu (8/10/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Yang distribusi pagi jam 09.00 WIB dimakan dan jam 10.00 WIB mulai ada gejala. Gejalanya mual, pusing, muntah," ungkap Widaya kepada wartawan di lokasi.

Makanan tersebut, ungkap Widaya, diberikan kepada siswa kelas 7-9. Tapi dari jumlah yang dibawa ke Puskesmas terbanyak kelas 9.

"Ada kelas 7 dan 9 tapi yang banyak dari jelas 9," lanjut Widaya.

Widaya menyatakan dengan kejadian itu untuk jatah sif siang ditunda. Pelaksana tidak berani berspekulasi melanjutkan.

"Jadi tidak berani berspekulasi melanjutkan. Tadi tim gizi Puskesmas juga langsung ke lokasi," imbuhnya.

Pantauan detikJateng di SMPN 1 Wedi, ratusan boks MBG yang sudah ditata dibawa ke mobil. Petugas SPPG memasukkan ke mobil dan dibawa pergi.

Tidak ada penjelasan dari petugas SPPG maupun pihak sekolah. Keduanya tidak bersedia memberikan penjelasan saat wartawan mencoba konfirmasi.

Sebelumnya diberitakan, belasan siswa SMPN 1 Wedi Klaten, Kecamatan Wedi, Klaten, dilarikan ke puskesmas dan RS. Mereka diduga mengalami keracunan setelah memakan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pantauan detikJateng, sekitar tujuh unit ambulans yang membawa para siswa itu parkir di Puskesmas Wedi. Setelah diperiksa petugas Puskesmas, sebagian siswa dibawa ke RS.

"Ada 11 siswa sementara yang dengan keluhan mual, pusing, muntah dan lemes. Kita lakukan observasi dan dari 11 itu ada delapan siswa kami rujuk ke RS untuk penatalaksanaan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto kepada wartawan di lokasi, Rabu (8/10) siang.

Sebelas siswa tersebut, jelas Anggit, diduga mengalami gejala keracunan setelah menerima makan dari MBG. Namun hal itu masih sebatas dugaan.

"Kita masih harus melakukan pemeriksaan, kita sudah sampaikan kepada teman-teman untuk mengambil sampel dari makanan yang disajikan. Mulai dari nasi, sayur, lauk dan lainnya," lanjut Anggit.

"Jadi kami masih harus menunggu hasil dari pemeriksaan," kata Anggit.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads