Bajaj Maxride Mengaspal di Solo, Dishub: Belum Izin

Moda transportasi roda tiga atau bajaj mengaspal di Kota Solo. Bajaj berwarna merah itu dikelola aplikator angkutan online Maxride

Dilihat dari akun aplikator, bajaj tersebut mulai rilis lima hari yang lalu di Solo. Transportasi bajaj itu bisa membawa sekira dua penumpang.

Mengenai kehadiran transportasi bajaj di Kota Solo, Kepala Dinas Perhubungan, Taufiq Muhammad, mengatakan moda transportasi tersebut belum mengantongi izin. Pihaknya juga belum mengeluarkan izin mengenai bajaj yang beroperasi di Solo.

"Iya, di situ belum pernah mengeluarkan izin sama sekali, nggak ada dan di situ nggak pernah mengeluarkan izin bajaj di Solo. Intinya itu," katanya dihubungi detikJateng, Rabu (8/10/2025).

Taufiq mengatakan bahwa mengenai angkutan umum diatur oleh Kementerian Perhubungan. Di mana angkutan online roda empat aturannya di Pemerintah Provinsi. Sedangkan, roda dua masuk dalam regulasi pemerintah pusat.

"Nah, sedangkan munculnya Maxride ini kan bajaj ini masuk kategori apa, kan gitu ya. Kalau di STNK-nya itu memang sepeda motor, motor, sepeda motor roda tiga, itu di pusat, perizinannya," ungkapnya.

Pihaknya mengaku belum bisa mengambil tindakan dengan beredarnya bajaj di Kota Solo. Ia mengaku harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah Provinsi dan pusat.

"Ya nek (kalau) saat ini kami juga belum bisa melakukan tindakan ya, makanya kan kami juga harus koordinasi dulu sama pusat sama provinsi," ucapnya.

Menurutnya, dari pihak aplikator tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Ia menyebut, bahwa bajaj tersebut tiba-tiba ada di Kota Solo.

"Dari pihak aplikator juga nggak pernah, istilahnya koordinasi ke kami kan juga nggak pernah gitu loh, tahu-tahu muncul kan gitu kan. Lah kita mau cari kantornya, mana nggak ada. Iya (nggak permisi). Ya kita nggak bisa menghentikan, kan itu online," pungkasnya.

Sementara itu, detikJateng mencoba mendatangi salah satu showroom bajaj yang berada di kawasan Banyuanyar, Kota Solo. Pihak manajemen Maxride belum bisa diwawancarai.

detikJateng juga sudah mengirimkan beberapa list pertanyaan. Manajemen kemudian meminta waktu lain untuk bisa diwawancara.

"Nanti saya kabari kalau sudah ada jadwalnya," demikian penjelasan pihak manajemen kepada detikJateng.