Jokowi Mania Sebut Buku Jokowi's White Paper Sampah: Isinya Kebencian

Jokowi Mania Sebut Buku Jokowi's White Paper Sampah: Isinya Kebencian

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 07 Okt 2025 18:35 WIB
Suasana soft launching buku Jokowis White Paper yang ditulis Roy Suryo dkk di sebuah coffee shop di UC UGM, Senin (18/8/2025).
Suasana soft launching buku Jokowi's White Paper yang ditulis Roy Suryo dkk di sebuah coffee shop di UC UGM, Senin (18/8/2025). Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja
Solo -

Wakil Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), Andi Azwan, merespons bedah buku Jokowi's White Paper yang dihadiri Roy Suryo, dokter Tifa, dan Refly Harun, di Solo pekan lalu. Andi menyebut Jokowi's White Paper merupakan buku sampah karena berisi kebencian.

"Saya sudah dulu katakan kan, buku itu buku sampah. White Paper buku sampah gitu kan. Ya. Saya sudah sering kan di TV mengatakan itu. Karena apa, memang nggak ada data pembandingnya, sulit dibandingkan itu nggak ada. Terus juga metodologinya juga enggak ada," kata dia saat ditemui di kediaman Jokowi di Sumber, Solo, Selasa (7/10/2025).

Menurut Andy, buku yang mengulas soal ijazah Jokowi itu bukanlah karya ilmiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan itu isinya kebencian kok. Kalau buku itu dibuat dengan unsur-unsur kebencian ya itu bukan sebuah karya ilmiah," ujar dia.

Disinggung soal pernyataan Roy Suryo yang menyebut buku itu sebagai hasil kajian ilmiah, Andy pun mempertanyakan dasarnya.

ADVERTISEMENT

"Akademis dari mana coba, bisa lihat nggak, ada enggak seorang akademis ya. Berbicara itu seperti preman gitu ya. 'Bubarkan Polri' kayak gitu. Menunjuk petinggi-petinggi, mantan petinggi-petinggi dari kepolisian itu seenak-enaknya itu," ucap Andy.

Bedah Buku Jokowi's White Paper

Pekan lalu, Roy Suryo Cs menggelar bedah buku berjudul Jokowi's White Paper di Solo. Bedah buku yang digelar di Gedung Umat Islam Solo Kartopuran itu dihadiri Roy Suryo, dokter Tifa, dan Refly Harun.

"Rencana kami ada di 100 kota, jadi ini kami roadshow-nya dari Solo, kemudian kami ke Malang, kemudian setelah itu kami ke Medan dan dilanjutkan nanti juga ke Jawa Tengah barat yaitu di Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, dan insya Allah Salatiga," kata Roy di Gedung Umat Islam, Kartopuran, Jumat (3/10).

Ia mengatakan, buku Jokowi's White Paper itu merupakan penelitian mengenai ijazah milik Joko Widodo yang disebut palsu. Pihaknya masih keukeuh bahwa ijazah lulusan UGM Jokowi adalah palsu.

"Kami RRT (Roy Suryo, Rismon dan Tifa) sudah menunaikan tugas kami untuk melakukan penelitian terkait dengan ijazah dari Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia ke-7. Jadi perjalanan kami untuk membongkar keaslian dari ijazah Joko Widodo sudah selesai. Kami sebagai akademisi, sebagai peneliti, sudah menjalankan tugas kami," ujar Roy.

"Nah, sehingga setelah penelitian kami selesai dan kemudian simpulan bisa didapatkan secara scientific based secara kajian ilmiah, ijazah Jokowi 99,99% palsu. Nah, untuk itu maka temuan kami tidak hanya berhenti sampai di sini. Sebab apa artinya kalau cuma kami saja yang tahu, sebab yang punya hak untuk tahu tentang keaslian ijazah Jokowi Widodo itu seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu maka kami merasa cukup efektif kalau salah satu sosialisasi atau persebaran dari hasil penelitian ini adalah salah satunya ya medianya itu buku," sambungnya.

Roy Suryo yang menjadi pembicara bedah buku itu mengaku dirinya mendapat salinan ijazah milik Jokowi. Roy menyebut salinan ijazah itu yang digunakan saat Jokowi maju sebagai calon Presiden 2019.

"Kemarin kami mendapat, tim mendapat salinan ijazah yang digunakan oleh Joko Widodo ketika mendaftar untuk menjadi calon presiden di tahun 2019 dan 2014. Sementara yang kami dapat baru yang 2019. Jadi sudah saya cek dan tinggal kemudian nanti keluar riset yang terbaru yang diberikan oleh KPU adalah sama dengan yang saya teliti atau yang kami teliti, artinya apa? Ijazah itu 99,9% palsu," ucap Roy.

"Penelitian menguji layout pernah direkayasa atau tidak, uji identifikasi. Ijazah kita bandingkan dengan Fronojiwo, Hari Mulyono dan Sri Murtiningsih, kan sebutkan tiga ijazah itu identik tulisan sama logo sama, tepatnya Jokowi keluar, kan tidak ada dalam wisuda yang sama ijazah beda sendiri," pungkasnya.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads