Relawan Iuran Tambal Jalan Suratmo Semarang

Relawan Iuran Tambal Jalan Suratmo Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 06 Okt 2025 14:20 WIB
Para relawan tengah menambal jalan berlubang di Jalan Suratmo-Abdulrahman Saleh, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Para relawan tengah menambal jalan berlubang di Jalan Suratmo-Abdulrahman Saleh, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Foto: Dok. Relawan Gabungan Semarang.
Semarang -

Sekelompok warga dari Relawan Gabungan Semarang berinisiatif memperbaiki kerusakan Jalan Suratmo di Kota Semarang. Pasalnya, kerusakan jalan yang berlubang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Mereka iuran dari uang pribadi dan menambal jalan berlubang di Jalan Suratmo-Jalan Abdul Rahman Saleh. Aksi para relawan itu viral usai video penambalan jalan tersebut diunggah akun Instagram @dinaskegelapan_kotasemarang.

Dalam video itu tampak lubang besar di tengah jalan sehingga cukup berbahaya bagi pengguna jalan, terutama saat malam atau kondisi sedang hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan Amblas, DPU ke Mana? Perempatan Suratmo - Abdulrachman Saleh kembali jadi sorotan. Baru kemarin dicor, kini sebelahnya amblas lagi. Warga dan relawan turun tangan menambal sendiri, sementara DPU entah di mana. Mungkin sedang rapat menentukan siapa yang salah, bukan mencari solusi jalan yang amblas," tulis akun @dinaskegelapan_kotasemarang, seperti dilihat detikJateng, Senin (6/10/2025).

Saat dimintai konfirmasi, salah satu relawan yang tergabung dalam Relawan Gabungan Semarang, Yadi (28) membenarkan ada aksi tersebut. Ia menyebut penambalan lubang itu dilakukan Jumat (3/10) malam karena banyak kecelakaan yang dilaporkan ke akun Instagram @relawangabungansemarang.

ADVERTISEMENT

"Banyak laporan masuk ke akun Instagram kami soal kecelakaan karena jalan berlubang. Akhirnya teman-teman sepakat iuran untuk menambal sendiri," kata Yadi saat dihubungi detikJateng.

Yadi menuturkan, aksi penambalan itu dilakukan pada Jumat malam (3/10) oleh sekitar 20 orang relawan. Mereka secara swadaya mengumpulkan dana dan bahan material seperti pasir, kerikil, semen, dan obat urukan.

"Iurannya sukarela, ada yang nyumbang Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, bahkan ada yang bantu materialnya juga. Kita nggak membatasi. Nggak kita hitung karena langsung dibelanjakan, tapi mungkin totalnya kira-kira sekitar Rp 500 ribuan," ujarnya.

Menurut Yadi, Jalan Abdul Rahman Saleh itu sudah lama rusak dan sering menyebabkan kecelakaan sepeda motor karena terperosok maupun saat menghindari lubang.

"Setiap minggu bisa lebih dari lima kali kecelakaan. Ada yang jatuh karena menghindari lubang, bahkan ada yang sampai patah tulang," ungkapnya.

"Kalau sebelum ditambal itu lumayan parah. Kurang lebih ada 2 meter lebarnya. Ada yang sampai 5 cm juga diameternya. Infonya barusan beberapa waktu kemarin diperbaiki, terus rusak lagi," lanjutnya.

Aksi yang dilakukan para relawan itu juga sebagai bentuk kritik terhadap lambannya penanganan infrastruktur kota.

"Selain untuk mencegah kecelakaan, ini juga bentuk kritik ke pemerintah. Karena baru setelah viral di media sosial, katanya baru mau diaspal," kata Yadi.

Meski belum ada bantuan langsung dari Pemkot Semarang, Yadi menyebut pihaknya mendapat kabar bahwa jalan tersebut akan segera diperbaiki.

"Informasinya sih mau diagendakan untuk pengaspalan," ujarnya.

Aksi tersebut bukan pertama kalinya dilakukan Relawan Gabungan Semarang. Sekitar dua tahun lalu, kata Yadi, mereka juga menambal jalan di turunan Gombel karena sering menimbulkan kecelakaan.

"Waktu itu sehari bisa sampai 15 kecelakaan. Jadi kami inisiatif tambal sendiri, iuran juga waktu itu," kenang Yadi.

"Ke depan kita lihat, kalau jalannya masih banyak yang berlubang mungkin kita rencanakan giat lagi. Kalau warga mau ikut bantu, bisa hubungi Instagram Relawan Gabungan Semarang," sambungnya.

Ia dan para relawan hanya berharap pemerintah bisa lebih sigap memperbaiki jalan-jalan rusak di Kota Semarang, terutama menjelang musim hujan.

"Semoga jalan-jalan berlubang segera dibenahi sebelum ada korban jiwa," tutur Yadi.

Tanggapan DPU Kota Semarang

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan pihaknya sudah merencanakan perbaikan jalan.

"Sebenarnya sudah kita jadwalkan perbaikan dengan mengganti lapisan bawah. Nanti kalau rusak kembali, kita perbaiki lapisan bawahnya," kata Suwarto melalui pesan singkat kepada detikJateng.

Menurutnya, jalan yang sudah ditambal bisa rusak kembali diakibatkan lapisan dasar (subgrade) jalan sudah rusak, sehingga perlu diganti agar tidak cepat kembali berlubang.

"Subgrade harus diganti," tegasnya.

Suwarto menambahkan, selain di Jalan Abdul Rahman Saleh, saat ini pihaknya juga menerima sejumlah aduan jalan rusak di Kalipancur yang masih jadi prioritas perbaikan.

"Yang Abdurahman Saleh belum ini baru konsentrasi di Kalipancur yang rusak parah, truk tronton yang lewat tidak sesuai kelas jalannya," ujarnya.

Menjelang musim hujan, DPU Kota Semarang tengah memaksimalkan penanganan jalan-jalan rusak di berbagai titik rawan agar tidak membahayakan pengguna jalan.

"Kita maksimalkan (perbaikan jalan sebelum hujan)," pungkas Suwarto.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads