Temuan ular kobra Jawa atau naja sputatrix dan 30 telur siap menetas menggegerkan warga Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Klaten. Ular berbisa tinggi bersarang di depan rumah warga.
"Kita membongkar lubang dan menemukan telur 30 butir yang siap menetas. Lanjut membongkar akhirnya berhasil mengevakuasi seekor ular naja Kobra Jawa," ungkap relawan Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD) dan Exalos Indonesia regional Klaten, Ngadino kepada detikJateng, Sabtu (4/10/2025) siang.
"Ular ukuran dewasa, kemungkinan induk. Telur 30 butir kondisinya siap menetas," imbuhnya.
Koordinator Relawan Exalos Indonesia regional Klaten, Raditya Saiful Fauzi menjelaskan sarang kobra di dalam tanah. Lokasinya di kebun samping rumah.
"Lokasinya kebun samping rumah. Ular rencananya akan dipelihara untuk edukasi ke masyarakat dan telur akan ditetaskan, setelah menetas akan dilepasliarkan di lokasi yang jauh dari penduduk," jelas Raditya.
"Bulan Oktober-Maret musim berkembang biak ular dan musim menetasnya ular. Kita imbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan barang bekas, tumpukan kayu," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, seekor ular kobra Jawa atau naja sputatrix dievakuasi relawan gabungan di Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Klaten. Ular berbisa tinggi itu sebelumnya mengagetkan ibu pemilik rumah.
"Kronologisnya tadi siang seorang ibu kaget melihat adanya ular di depan rumahnya. Ketika memanggil kakaknya dan dihampiri ular masuk ke lubang," ujar Ngadino.
Dijelaskan Ngadino, setelah meyakini ular masuk ke tanah, sekitar pukul 14.00 WIB warga melapor. Mendapatkan laporan tersebut dirinya meluncur ke lokasi.
"Saya ke lokasi disusul Fajar, Amirudin, Mardiyono Jangkung, Raditya dan Kaka meluncur ke lokasi. Ular diperkirakan masih di sekitar lokasi," terang Ngadino yang juga anggota Exalos.
Tim, lanjut Ngadino, mencari di lubang yang menjadi titik menghilangnya ular. Tanah dengan bekas pecahan bangunan sedalam 30 sentimeter dibongkar hingga berujung temuan ular kobra dan 30 telur.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(aku/aku)