Rumah Warga Klaten Jadi Sarang Kobra Jawa, 2 Induk-Puluhan Telur Dievakusi

Rumah Warga Klaten Jadi Sarang Kobra Jawa, 2 Induk-Puluhan Telur Dievakusi

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Minggu, 16 Nov 2025 18:10 WIB
Kobra Jawa dan telur yang dievakuasi tim Exalos Indonesia regional Klaten, Minggu (16/11/2025).
Kobra Jawa dan telur yang dievakuasi tim Exalos Indonesia regional Klaten, Minggu (16/11/2025). (Foto: dok. Exalos Indonesia Regional Klaten)
Klaten -

Dua ekor ular kobra Jawa atau naja sputatrix dievakuasi dari rumah warga di Dusun Ngepringan, Kecamatan Juwiring, Klaten. Selain ular indukan, ditemukan sekitar 40 butir telur.

"Sekitar pukul 14.30 WIB kita mendapatkan laporan ada ular di Ngepringan, Kecamatan Juwiring. Kronologis awalnya pemilik rumah melihat ular masuk ke lubang lantai," jelas koordinator Exalos Indonesia regional Klaten, Raditya Saiful Fauzi kepada detikJateng, Minggu (16/11/2025) sore.

Menurut pria yang akrab dipanggil Bolang itu, setelah mendapat laporan tim Exalos langsung ke lokasi. Sesampainya di lokasi ular sudah tidak terlihat sehingga membongkar lubang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kita cek, kita bongkar, kita melihat telur ular. Telur tersebar di dua titik lokasi," ungkap Raditya.

ADVERTISEMENT

Dari dua lokasi itu, lanjut Raditya, total telur kobra itu mencapai 40 butir. Setelah dilakukan pencarian lebih lanjut ditemukan dua ekor ular kobra Jawa.

"Kita temukan dua ekor ular kobra setelah kita cari. Dari ukurannya yang panjangnya lebih satu meter jadi sudah ular dewasa," sambung Raditya.

"Bulan Oktober-Maret musim berkembang biak ular dan musim menetasnya ular. Untuk antisipasi ular jaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan barang bekas, tumpukan kayu dan lainnya," imbuh Raditya.

Personel Exalos Indonesia regional Klaten, Ngadino menjelaskan lokasi evakuasi di Dusun Ngepringan, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring. Dua Kobra dari ukurannya merupakan indukan.

"Terkondisi dua ekor induk kobra Jawa dan telur 40 butir fertil dan dua tarangan (kumpulan telur) yang sudah menetas," jelas Ngadino yang juga relawan Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD).




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads