Pansus Hak Angket DPRD Pati mengundang Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra. Chandra dimintai tanggapan terkait dengan aksi demo besar-besaran yang terjadi pada 13 Agustus 2025.
"Saya mau tanya soal perasaan bapak, hati bapak ini seperti apa melihat warga kita pas 13 Agustus 2025 demo besar-besaran," kata Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo, saat memimpin rapat pansus di DPRD Pati, Jumat (3/10/2025).
Dia mengatakan bahwa aksi demo besar-besaran pada 13 Agustus 2025 lalu merupakan undangan atas perkataan Bupati Pati Sudewo terkait 'jangankan 5 ribu orang, 50 ribu orang pun tidak masalah'. Bandang kemudian menanyakan perasaan Wabup Pati atas aksi demo tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka dari rumah bungkus nasi, ibu-ibu pada ikut, sampai di sini ada gas air mata," jelasnya.
"Saya menanyakan perasaan bapak saat itu. Bahkan rapat pansus jujur sebelum masuk pansus saya lewat depan, kemarin harus lewat belakang dan dikawal oleh polisi. Ini kondusif sekali. Kenapa bapak tidak bawa massa seperti kemarin," Bandang melanjutkan.
Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, mengaku tidak bisa tidur sebelum demo pada 13 Agustus 2025. Dia pun berdoa agar Pati baik-baik saja.
"Pada saat demo 13 itu, pada 12 malam itu tidak bisa tidur. Kita wong muslim berdoa istilahnya supaya Pati ini baik-baik saja," kata Chandra..
"Nah apapun menang kalah, demo ini tidak ada yang menang dan kalah. Kalau sampai terjadi huru-hara dan lainnya jadi kita berdoa supaya Pati kondusif," jelasnya.
Terkait dengan massa, Chandra mengaku tidak membawa massa saat hadir di pansus ini. "Terkait dengan massa, saya dari awal tidak punya massa. Saya masuk Pati baru lima bulan sebelum pilkada. Jadi kalau disuruh mengumpulkan paribasan orang 200 saja kesulitan," ungkap dia.
Bandang kemudian berbicara mengenai ada aktivis Masyarakat Pati Bersatu yang rumahnya dibakar oleh orang tidak dikenal.
Chandra menjawab bahwa kejadian yang memanas belakangan ini sebagai upaya untuk introspeksi diri. Dia berharap ke depan agar Pati bisa kembali kondusif.
"Dengan segala macam kejadian ini kita saling introspeksi diri, jadi saya bilang saya belum dilibatkan. Semoga dengan adanya pansus, dengan adanya demo dari masyarakat, akan membuka lembaran baru koordinasi baru antara pemerintah dengan masyarakat supaya ke depan Pati ini menjadi lebih baik lagi," ungkap dia.
Chandra berharap agar ke depan bisa dilibatkan oleh Bupati Pati dalam memutuskan kebijakan.
"Ke depan sinkronisasi lebih baik dengan kondisi seperti ini," pungkasnya.
(apu/afn)