Sebuah video sejumlah pelajar SMP di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, diduga keracunan makanan program MBG beredar di media sosial. Pihak sekolah dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Brebes buka suara.
Video siswa keracunan ini diposting di media sosial Facebook oleh akun Aris Suhendri. Pengunggah, Aris Suhendri, menarasikan terjadi keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Disebutkan bahwa mereka yang keracunan adalah siswa-siswi SMP Negeri 2 Salem di Desa Pasir Panjang Salem.
Tidak lama setelah beredarnya video ini, Kepala SMPN 2 Salem, Duriyat, membantah hal tersebut. Didampingi salah satu SPPG Kecamatan Salem, Rizka Ammar Zulfa, Duriyat menegaskan, video tersebut adalah bohong atau hoaks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duriyat menegaskan, sekolahnya belum menerima manfaat program MBG, sehingga tidak mungkin ada siswa yang keracunan makanan MBG.
"Saya Kepala SMP Negeri 2 Salem, Duriyat menegaskan, mengenai isu yang saat ini yang terjadi di wilayah Salem tentang manfaat kegiatan MBG. Dan sejauh ini, SMP Negeri 2 Salem belum menerima manfaat MBG itu," kata Duriyat saat dihubungi wartawan, Jumat (3/10/2025).
"Jadi tidak ada siswa SMP N 2 Salem itu ada yang keracunan. Dan sampai sekarang SMP Negeri 2 Salem itu belum menerima manfaat MBG," imbuhnya.
Pihak sekolah meminta masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Mereka juga mengimbau agar warga lebih bijak dalam menyikapi isu yang beredar di media sosial.
Terpisah, pihak SPPG Wilayah Salem, Rizka Ammar Zulfa, mengatakan, sampai hari ini belum ada SPPG yang beroperasi di wilayah Desa Pasir Panjang. Jadi bisa dipastikan, video keracunan tersebut adalah hoaks.
"Kami dari SPPI Kecamatan Salem ingin mengklarifikasi terkait dengan keracunan siswa-siswi yang ada di SMPN 2 Salem. Di sini, saya bersama Kepala Sekolahnya langsung dan juga dari SPPG Makan Bergizi Gratis wilayah Salem ingin mengklarifikasi bahwasanya berita itu adalah berita hoaks," tegas Rizka .
(apl/aku)