Ular Cincin Emas Berbahaya atau Tidak? Ini Penjelasan dan Bedanya dengan Welang

Ular Cincin Emas Berbahaya atau Tidak? Ini Penjelasan dan Bedanya dengan Welang

Nur Umar Akashi - detikJateng
Jumat, 03 Okt 2025 15:37 WIB
Ular cincin emas di kandang.
Ukar Cincin Emas. Foto: Dok. Sukarjo
Solo -

Kemunculan ular cincin emas dalam kandang burung kenari di Banyumas mengagetkan sang pemilik, Sukarjo (60). Ular itu punya warna dasar hitam dengan corak cincin berwarna emas yang tersebar dari kepala sampai ekor.

Rupa-rupanya, ular cincin emas itu baru saja memangsa burung kenari peliharaan Sukarjo. Usai menyantap kenari, ular tersebut terjebak dan tidak bisa keluar. Sukarjo lantas memanggil Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk melakukan evakuasi.

Kemunculan ular cincin emas di kandang burung milik Sukarjo yang bertempat tinggal di RT 09/RW 02 Kelurahan Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas itu bukan satu-satunya kejadian di Jateng. Tahun lalu, ular cincin emas juga dilaporkan masuk rumah warga di Kabupaten Cilacap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula pada 2022 lalu saat seekor ular cincin emas ditemukan sedang melingkar di atas paralon pembuangan air rumah seorang warga Cilacap. Warna intimidatifnya yang mirip motif ular welang membuat banyak orang bertanya-tanya.

Apakah ular cincin emas juga berbahaya layaknya welang? Temukan jawaban dari pertanyaan itu lewat artikel di bawah ini!

ADVERTISEMENT

Poin Utamanya:

  • Nama ilmiah ular cincin emas adalah Boiga dendrophila. Ular ini juga dikenal dengan sederet sebutan lain, seperti mangrove snake, gold-ringed cat snake, dan ular tali wangsa.
  • Bisa ular cincin emas terbilang lemah atau ringan. Namun, gigitannya tetap menimbulkan rasa sakit dan harus dihindari.
  • Ular cincin emas dan welang berbeda dalam banyak hal, mulai dari ukuran tubuh, motif cincin, hingga posisi taring.

Apakah Ular Cincin Emas Berbahaya?

Disadur dari buku Reptilia Tasikmalaya & Sekitarnya tulisan Dr Diana Hernawati SPd dkk, ular cincin emas punya nama ilmiah Boiga dendrophila. Di Indonesia, ular dengan warna mencolok ini juga disebut sebagai ular naliwangsa atau tali wangsa.

Ular dari famili Colubridae ini dikenal sangat agresif dan tak segan-segan menggigit apabila merasa terganggu. Beruntungnya, bisa yang disimpan di taring tajam ular cincin emas tergolong lemah sehingga tidak terlalu berbahaya.

"Racun bisa jenis ular ini adalah racun bisa lemah dan pada umumnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia," bunyi keterangan dalam buku tersebut, dikutip pada Jumat (3/10/2025).

Di sisi lain, laman Ecology Asia menyebut ular cincin emas sebagai makhluk yang cukup jinak. Kendati begitu, tetap tidak disarankan untuk coba-coba mendekatinya karena sifatnya yang sulit diprediksi. Bukan tidak mungkin jika ular ini tiba-tiba saja menyerang.

Adapun mengenai kemampuan bisanya, laman Belfast City Council memberi informasi senada. Binatang melata yang juga dikenal dengan nama mangrove snake ini punya bisa cukup lemah. Namun, semakin lama ia menggigit, bisanya makin kuat.

Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute memberi keterangan singkat tentang bisanya. Dijelaskan bahwa bisa ular ini tergolong ringan atau mildly. Gigitannya tidak fatal untuk manusia, tetapi dapat menyebabkan bengkak yang menyakitkan.

Perbedaan Ular Cincin Emas dengan Welang

Kendati punya warna mirip, perbedaan kedua ular ini cukup banyak, ditinjau dari kemampuan bisa hingga nama ilmiah. Berikut poin-poinnya untuk detikers ketahui:

1. Nama Ilmiah

Disadur dari Animal Diversity Web, ular welang atau Bungarus fasciatus berasal dari family Elapidae. Artinya, ular ini satu keluarga dengan kobra. Sebaliknya, ular cincin emas yang bernama ilmiah Boiga dendrophila berasal dari Colubridae, bersama ular sapi, ular tikus, dan boomslang.

2. Ukuran

Ular cincin emas dapat tumbuh hingga panjang 250 sentimeter. Di sisi lain, Thai National Parks mencatat panjang maksimal ular welang ada di angka 225 sentimeter. Dari sini, dapat diketahui bahwasanya ular cincin emas punya ukuran sedikit lebih panjang.

3. Taring Belakang

Satu fakta menarik tentang ular cincin emas adalah taring belakang. Menurut keterangan dari laman Singapore Geographic, ular ini memiliki taring belakang yang disebut rear-fang. Sebaliknya, ular welang tak punya taring semacam ini.

4. Jumlah Sisik Subcaudal

Perbedaan keempat ular cincin emas dan welang bisa ditinjau dari jumlah sisik subcaudal. Sisik ini terletak di bagian bawah ekor, tepatnya dari kloaka sampai ujung ekor. Dikutip dokumen unggahan Repository Unja, jumlahnya untuk ular cincin emas adalah 89-118 buah.

Di sisi lain, Donan Satria Yudha dkk dalam jurnal bertajuk Ular Welang, Bungarus fasciatus (Schneider, 1801), di Lereng Selatan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut angka 23-39 buah untuk ular welang.

5. Ukuran Cincin

Dilihat sepintas, ukuran cincin ular cincin emas dan welang ada perbedaan. Cincin milik mangrove snake lebih tipis sekaligus cerah, sedangkan cincin ular welang berukuran lebih lebar. Karakteristik ini akan sangat membantu untuk membedakan keduanya di alam liar.

6. Karakteristik Ekor

Laman Reptiles and Amphibians of Thailand menyebut perbedaan lain antara ular cincin emas dan welang. Ekor ular welang lebih pendek sekaligus besar bila dibandingkan ular cincin emas.

7. Kemampuan Bisa

Sebagaimana telah disebut di atas, bisa ular cincin emas dikategorikan ringan sehingga tak sampai membahayakan nyawa manusia. Meski begitu, gigitannya tetap terasa menyakitkan dan perlu dihindari.

Di lain pihak, ular welang punya bisa bertipe neurotoxin. Artinya, racun tersebut langsung menyerang sistem saraf korban. Akibatnya, korban dapat mengalami kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, hingga kematian apabila tidak kunjung ditangani.

Demikian penjelasan lengkap mengenai berbahaya tidaknya ular cincin emas dan bedanya dengan ular welang. Semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!




(par/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads