Piringan Hitam Genjer-Genjer Milik Pensiunan Polisi di Klaten Ditawar Rp 1 Juta

Piringan Hitam Genjer-Genjer Milik Pensiunan Polisi di Klaten Ditawar Rp 1 Juta

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Kamis, 02 Okt 2025 18:23 WIB
Penampakan piringan hitam album Lilis Suryani, yang berisi lagu Genjer-Genjer milik Sutrisno di Jatinom, Klaten, Kamis (2/10/2025).
Penampakan piringan hitam album Lilis Suryani, yang berisi lagu Genjer-Genjer milik Sutrisno di Jatinom, Klaten, Kamis (2/10/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Seorang pensiunan polisi asal Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Sutrisno (73), memiliki hobi mengkoleksi ratusan kaset dan piringan hitam jadul (jaman dulu). Salah satu piring hitam koleksinya berisi lagu Genjer-Genjer yang dibawakan penyanyi Lilis Suryani dan pernah dilarang karena dianggap propaganda PKI.

Hobi mengoleksi lagu-lagu lama Sutrisno bukan kaleng-kaleng. Satu lemari panjang kayu berdinding kaca di bagian bawah penuh kaset dan piringan hitam.

Belum lagi di bufet dan lemari di dalam kamar rumahnya. Kaset dan piringan dari berbagai genre musik tahun 1960 sampai 2000-an itu masih terawat dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kaset dan piringan lagu-lagu lawas koleksi kakek lima cucu itu mulai dari Lilis Suryani, Bing Slamet, Titik Sandora, Titik Puspa, Erni Johan, dan sebagainya. Ada juga Koes Plus, Rhoma Irama, Iwan Fals dan lainnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya kaset dan piringan hitam, pensiunan Polri itu juga mengoleksi ratusan radio kuno mulai tahun 1960 sampai 2000-an. Mulai mereka Beiring berangka kayu, National, Panasonic, bahkan juga pemutar piringan hitamnya.

Sutrisno menceritakan dirinya tertarik mengoleksi radio dan kaset, piringan kuno sejak medio 1990-an. Hobi itu untuk mengenang ayahnya yang tahun 1950-an memiliki radio yang didengarkan orang sekampung.

Penampakan piringan hitam album Lilis Suryani, yang berisi lagu Genjer-Genjer milik Sutrisno di Jatinom, Klaten, Kamis (2/10/2025).Penampakan piringan hitam album Lilis Suryani, yang berisi lagu Genjer-Genjer milik Sutrisno di Jatinom, Klaten, Kamis (2/10/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Dulu bapak pedagang, satu-satunya yang punya radio di kampung, jadi setiap hari pada kumpul mendengarkan radio di rumah. Untuk mengenang itu, sejak tαΊ‘hun 1990-an saya mulai tertarik mengumpulkan radio dan kaset, piringan hitam satu dua," kata Sutrisno kepada detikJateng di rumahnya Dusun Tijayan, Kamis (2/10/2025) siang.

Hobinya itu, lanjut Sutrisno, terus berlanjut dan makin intens sampai tαΊ‘hun 2000-2005. Tidak hanya mencari ke pasar tapi juga memesan kepada kawan-kawannya dari berbagai kota.

"Saya full berburu itu tahun 2005, ada yang dari Bandung, Jakarta, Surabaya lewat teman saya atau ke pasar-pasar di Solo. Sampai sekarang juga masih tapi sekarang sudah sulit, sudah banyak yang senang barang antik," tutur pria yang dulu berdinas di Polresta Solo dan pensiun pada tahun 2010 itu.

Sebagian koleksinya, lanjut Sutrisno, baik radio maupun kaset serta piringan hitam sudah banyak yang dibeli. Bahkan pernah ada yang dibeli dengan harga Rp 3 juta.

"Waktu dulu dibeli Rp 3 juta sekitar tahun 2009, saya lupa jenisnya. Setelah masuk media, datang pembeli dari Bali, jaksa dari Semarang, dosen dari Yogyakarta, Bandung dan lainnya," lanjut Sutrisno.

Dikatakan Sutrisno, meskipun untuk mengoleksi barang jadul sekarang lebih sulit, jumlah radionya masih sekitar 200 buah. Untuk kasetnya masih sekitar 400 dan piringan 200 buah.

"400-an ya ada untuk kaset pita, PH masih sekitar 200-an. Masih saya rawat semua, ya ada yang radionya rusak karena sudah lama," jelas Sutrisno yang juga pemain musik itu.

Dari sekian koleksinya, sebut Sutrisno, yang paling banyak ditanyakan orang mau dibeli adalah piringan hitam penyanyi Lilis Suryani yang salah satu lagunya berjudul Genjer-Genjer. Dari empat piringan yang dimilikinya hanya tersisa satu.

"Dapatnya sekitar tahun 2006 kalau tidak salah, dulu ada empat, dua ada cover dan lainnya tidak. Dulu belinya yang cover Rp 200.000 satunya pernah dibeli Rp 750.000 karena kan terbatas, sekarang tinggal satu," ujar Sutrisno.

Sampai sekarang pun, sambung Sutrisno, masih banyak kolektor yang berminat membeli satu-satunya koleksinya itu. Pernah ditawar untuk dibeli Rp 1 juta tapi belum dilepas.

"Rp 1 juta kalau boleh mau dibeli, tapi setelah itu saya susah nyari lagi meskipun punya duit. Sering kolektor datang, mau ditawar berapapun saya bilang saya masih senang, tapi entah nanti," imbuh Sutrisno.

"Kalau sekarang kan tidak dilarang (memutar lagu Genjer-Genjer) di YouTube juga banyak bisa didengar. Tapi piringan hitam belum tentu semua orang punya," tambah Sutrisno.

Penampilan piringan hitam album Lilis Suryani milik Sutrisno sempat dilihat detikJateng masih bagus. Cover bergambar Lilis Suryani berkaos kuning hijau masih terlihat jelas.

Meskipun plastik pembungkusnya sudah berubah warnanya menjadi coklat, piringan di dalamnya masih seperti baru. Di cover belakang terdapat penjelasan 12 lagu di dalamnya.

Lagu Genjer-Genjer terdapat di lagi ke 4 muka pertama dengan mencantumkan penulis lagunya M Arief. Lagu tersebut tertulis berdurasi 2 menit 46 detik.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads