Pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Batang irit bicara soal pasien yang divonis HIV usai operasi kencing batu. Belakangan diketahui ada selang yang tertinggal di saluran kencing pasien itu. Setelah selang itu diambil, kondisi pasien berangsur membaik.
Tak hanya itu, pasien tersebut juga dinyatakan nonreaktif HIV usai tes di laboratorium lain. Direktur RSUD Kalisari Batang, Any Rusydiani, saat dimintai konfirmasi hal itu enggan menjawab secara rinci.
"Baik kalau tentang diagnosa (vonis HIV), saya selaku fasilitas kesehatan tetap memegang prinsip-prinsip konfidensial dari pasien," kata Any saat ditemui awak media di RSUD Kalisari Batang, Selasa (30/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Any tak menjawab apakah vonis HIV itu dari hasil pemeriksaan laboratorium atau uji lainnya. Dia beralasan pihaknya tidak akan membuka diagnosa tanpa seizin pihak keluarga.
"Jadi saya tidak bisa membuka tanpa berkenannya dari pihak keluarga," ucapnya.
Sementara itu, anak pasien tersebut, Yusro mengaku tidak mendapatkan laporan tertulis dari vonis HIV ayahnya.
"Tidak ada surat keterangan selembar pun, tidak ada hasil uji laboratorium dari pihak rumah sakit. Satu-satunya hasil yang kami pegang adalah dari Laboratorium Cito Pekalongan, yang menyatakan bapak saya nonreaktif HIV," kata Yusro usai pertemuan dengan Direktur RSUD Batang.
Diberitakan sebelumnya, seorang pasien warga Batang divonis HIV pasca-operasi kencing batu. Pasien yang kerap sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan darah itu kemudian berpindah rumah sakit.
Hasilnya, ditemukan selang pada saluran kencingnya. Usai operasi pengangkatan selang, kondisi pasien itu berangsur sehat dan normal saat buang air kecil. Tidak puas atas hasil vonis HIV dari RSUD Kalisari Batang, dirinya kemudian memeriksakan ke laboratorium pada 22 September 2025, hasilnya nonreaktif HIV.
(ams/dil)