Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, mencacat sedikitnya ada 33 titik laporan dampak hujan deras disertai angin kencang sore tadi. Hujan angin antara lain melanda wilayah di 3 kecamatan.
"Terkait kejadian hujan deras disertai angin kencang pada sore hari tadi, di wilayah Kabupaten Boyolali, khususnya di wilayah Kecamatan Boyolali Kota, Mojosongo, Teras, terlaporkan Ke Pusdalops BPBD lebih kurang 33 titik pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Suratno, kepada detikJateng Senin (29/9/2025).
Dijelaskan Suratno, pohon tumbang tersebut ada yang menimpa bangunan rumah, kabel telepon, kabel listrik dan ada pula yang menimpa kendaraan mobil. Juga cukup banyak yang tumbang ke jalan dan menutup akses jalur-jalur utama di Boyolali. Seperti jalan Pandanaran maupun jalur lingkar utara atau jalan Prof Soeharso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pohon tumbang yang menimpa kendaraan roda empat, terjadi di jalan Prof Soeharso. Pohon akasia tumbang ke jalan dan menimpa truk boks yang sedang berhenti di depan warung mie ayam. Atap warung itu juga kena dan sebagian pecah. Akibatnya, atap kabin truk boks itu ringsek.
![]() |
Pohon tumbang menimpa mobil juga terjadi di kompleks Pasar Sunggingan, Boyolali Kota. Atap mobil minivan itu juga penyok.
Di jalur lingkar utara ini terdapat tiga titik pohon tumbang yang menutup jalan. Lokasinya berdekatan. Yakni di wilayah Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota. Akibatnya, arus lalu lintas sempat macet, menunggu batang pohon yang tumbang disingkirkan.
Suratno merinci beberapa lokasi pohon tumbang yakni di komplek perkantoran terpadu Pemkab Boyolali, antara lain di Alun-alun Kidul, Kantor Disporapar. Kemudian di kompleks perkatoran terpadu Pemkab Boyolali di Alun-alun Utara.
Pohon tumbang juga terjadi di jalur lingkar selatan, ruas Jalan Pandaranan, SMP Negeri 2 Boyolali, simpang empat seiko, serta Kantor Pegadaian Banaran. Suratno menghimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan upaya berupa pemangkasan pohon berukuran besar dan berpotensi ambruk di sekitar kawasan pemukiman.
"Bilamana diperlukan, untuk bisa dilakukan penebangan, untuk meminimalisir dampak dari kejadian bencana yang mungkin terjadi," harapnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada. Tim siaga desa juga diminta dapat bersinergi dalam mencermati musim pancaroba ini.
"Di mana musim hujan datang lebih cepat, dan akan berdurasi lebih lama daripada musim penghujan biasanya," pungkasnya.
(afn/apu)