Taruni Meninggal Usai Lintas Medan, Akpol Semarang Buka Suara

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 29 Sep 2025 18:36 WIB
Seorang taruni Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Difalya Cendekya yang meninggal dunia. Foto diunggah Senin (29/9/2025). Foto: dok. Instagram/@ikastara
Semarang -

Seorang taruni Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Difalya Cendekya, meninggal dunia usai menjalani kegiatan pendidikan. Hasil pemeriksaan awal dokter menyebutkan almarhumah mengalami kekurangan kalium akibat dehidrasi atau yang sering disebut heat stroke.

Kabag Humas Akpol, Kombes Slamet Loesiono, menjelaskan berdasarkan keterangan Kepala RS Bhayangkara Akpol, kondisi itu bisa terjadi karena cuaca panas dan sengatan matahari. Namun penyebab pasti masih didalami.

"Almarhumah kekurangan zat kalium di dalam tubuh sebagai akibat kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, atau sering juga disebut heat stroke atau sun stroke," kata Slamet melaui keterangan resmi yang diterima detikJateng, Senin (29/9/2025).

"Hal ini bisa terjadi akibat cuaca panas, sengatan matahari yang cukup panas. Sampai saat ini, kita juga sedang mencari tahu faktor apa yang sesungguhnya menyebabkan heat stroke ini," lanjutnya.

Menurut Slamet, sebelumnya mendiang disebut mengikuti kegiatan Lintas Medan sekitar pukul 15.15-16.45 WIB. Namun, almarhumah mengalami kejang dan lemas pada Jumat (26/9) sore.

"Kalau memperhatikan dari kronologis, sebenarnya tidak sepenuhnya karena dehidrasi itu. Diketahui almarhumah kejang dan lemas pada hari Jumat tersebut," tuturnya.

Ia pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Akpol pukul 18.00 WIB dan sempat membaik usai mendapat perawatan.

"Setelah ditangani-diinfus kondisi almarhumah membaik, sadar dan bisa diajak komunikasi. Kemudian pada Sabtu pagi sekira pukul 05.00 WIB, saat visit dokter, almarhumah masih baik," terangnya.

"Namun sekira pukul 07.10 WIB, almarhumah pingsan, kemudian dibantu pacu jantung, dan sekira pukul 07.45 WIB, dinyatakan meninggal dunia," lanjutnya.

Slamet menambahkan, almarhumah merupakan satu dari 39 taruni hasil seleksi tahun ini. Ia juga tercatat lulusan SMA Taruna Nusantara yang terbiasa dengan aktivitas lapangan.

"Dengan tidak bermaksud menyakiti perasaan keluarga yang kehilangan dan sedang berduka, saat ini Akpol sedang dalam proses menelusuri rekam jejak catatan medis almarhumah," jelasnya.

"Selanjutnya, bukan untuk mencari pembenaran dan tidak juga untuk mengungkit almarhumah, tetapi mencoba mencari sebab musababnya," lanjutnya.

Slamet menambahkan, dua tahun sebelumnya pun ada taruna Akpol yang meniggal kala mengikuti proses pendidikan dan latihan integrasi atau Candradimuka di Akmil, Magelang, bersama Taruna Akademi TNI.

"Jika meninggalnya semata-mata karena penas terik matahari, mengapa Taruna yang jumlahnya ribuan bisa tidak mengalami kemunduran itu, kejadian serupa," kata dia.

Slamet menyebut, Akpol juga telah menyiapkan langkah antisipasi, mulai dari menyediakan fasilitas air minum, memilih lokasi latihan teduh, hingga mengutamakan keselamatan dalam pelatihan. Namun musibah tetap terjadi.

"Kepada keluarga almarhumah juga kami sampaikan bersedia, jika memang diperlukan autopsi atau perlu dokter lain yang memeriksa almarhumah untuk mengetahui penyebab meninggalnya," terangnya.

"Alhamdulillah, keluarga bisa menerima setelah disucikan ulang, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhumah," sambungnya.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(apu/aku)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork