Nasabah Asal Jatim Geruduk Rumah Bos Koperasi BLN di Boyolali

Nasabah Asal Jatim Geruduk Rumah Bos Koperasi BLN di Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 01 Okt 2025 18:06 WIB
Puluhan nasabah asal Jawa Timur, menggeruduk rumah pimpinan Koperasi BLN di Boyolali, Rabu (1/10/2025).
Puluhan nasabah asal Jawa Timur, menggeruduk rumah pimpinan Koperasi BLN di Boyolali, Rabu (1/10/2025). (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Puluhan nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) menggeruduk rumah pimpinan koperasi BLN, Nicholas Nyoto Prasetyo di Boyolali. Mereka merupakan nasabah asal sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Dari pantauan detikJateng di lokasi, kedatangan nasabah Koperasi BLN itu juga mendapat pengamanan dari Polsek Mojosongo dan Polres Boyolali. Rumah yang disebut milik Nicho, pimpinan BLN di Boyolali ini terlihat megah.

Rumah bertingkat tersebut, dengan pagar dan pintu gerbang yang tinggi. Pintu gerbang warna hitam itu terlihat digembok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ke sini kan kita klarifikasi di rumahnya Pak Nicho, yang infonya Pak Nicho ada disini," kata Anton Sopahella, anggota BLN Surabaya kepada para wartawan di depan rumah Nicholas Nyoto Prasetyo, di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Rabu (1/10/2025) siang.

ADVERTISEMENT

Anton yang berasal dari Surabaya tersebut bersama puluhan nasabah Koperasi BLN, yang berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Timur, antara lain Surabaya, Madiun, Kediri.

Anton menjelaskan, sebelum ke rumah bos BLN di Boyolali itu, mereka terlebih dahulu mendatangi kantor BLN di Solo. Namun tidak ketemu.

"Infonya Pak Nicho katanya ada di sini (rumah di Mojosongo). Tapi ternyata setelah saya masuk dengan saya izin sama Kapolsek sini, ternyata Pak Nicho-nya tidak ada, keluarganya pun juga tidak ada," jelasnya.

Anton menyampaikan, tujuan datang ke rumah pimpinan Koperasi BLN tersebut untuk mempertanyakan sekaligus meminta pertanggungjawabannya terkait uang nasabah yang sudah dimasukkan ke Koperasi BLN tersebut. Karena saat ini sudah tidak ada pengembalian atau transfer uang yang masuk ke rekening seperti yang dijanjikan.

"Tujuan kita ke sini kan kita mempertanyakan, kita ini kan korban ya, korban dari Koperasi Bahana Lintas Nusantara, yang kita sudah banyak nabur ya, ternyata uang tidak kembali. Banyak korban-korban yang lain, juga ada yang meninggal dunia juga. Nah, ini mohon juga nanti ada penyelesaian. Karena Pak Nicho sampai sekarang pun juga nggak muncul. Yang di rumah satunya di Salatiga juga tidak ada di sana," imbuh dia.

Anton mengungkapkan, para nasabah ini merupakan korban yang dirugikan oleh BLN. Hingga saat ini tidak ada pengembalian uang sama sekali.

"Bahkan saya sendiri, saya pribadi sendiri kemarin tanggal 6 Maret masukkan Rp 120 juta. Tanggal 15-nya ada masalah, sehingga uang saya nggak kembali. Tidak dikembalikan sama sekali. Kita pertanyakan ke pihak pengurus BLN katanya menunggu info, tapi sampai sekarang uang saya nggak kembali," ungkap dia.

Dia mengaku, mengalami kerugian sekitar Rp 400 juta. Namun, uang sejumlah itu dimasukkan ke koperasi BLN secara bertahap. Dan besarannya bervariasi, dari Rp 80 juta sampai Rp 120 juta.

"Memang sudah ada yang masuk dana, tapi kan tidak sesuai. Yang tidak sama sekali itu yang Rp 120 juta itu tidak sama sekali (tidak kembali). Jadi begitu saya nabur tanggal 6, BLN bermasalah, uang saya tidak kembali," terang dia.

"Kita minta pertanggungjawaban sama Pak Nicho, selaku bos Bahana Lintas Nusantara. Janji manisnya mana? Gara-gara Pak Nicho itu banyak korban yang meninggal dunia," sambung dia.

Menurut dia, selain ke rumah yang di Boyolali, nasabah BLN lainnya juga ada yang ke rumah Nicho di Salatiga. Tetapi menurut informasi, mereka juga tidak bisa bertemu dengan Nicho.

"Jadi kita masih cari. Di Salatiga juga belum ketemu Pak Nicho. Kita pun ke sini (Boyolali) tadi kita juga ada izin ya. Dan rumah ini ternyata juga kuncinya dititipkan sama Pak RT. Kita sudah koordinasi sama pihak Polsek juga, tadi kita masuk juga diantar sama pihak Polsek juga masuk sama Pak RT juga. Ternyata di dalam juga nggak ada, sudah kosong tempatnya itu," katanya lagi.

Sekitar pukul 15.30 WIB, mereka meninggalkan rumah tersebut dan menuju rumah Nicho di Salatiga.

Kasus Koperasi BLN ini juga sudah dilaporkan ke Polisi. Termasuk di Boyolali. Puluhan nasabah yang merasa tertipu, melaporkan Koperasi BLN ke Polres Boyolali. Kasus ini pun masih dalam penyelidikan polisi.

Kapolsek Mojosongo, Iptu Hartanto, mengatakan pihaknya juga ikut mendampingi nasabah masuk ke rumah tersebut. Selain dia juga ada Ketua RT setempat.

"Ya tadi saya masuk mendampingi dengan Pak RT, beserta dari rekan-rekan yang diduga korban Koperasi BLN. Untuk meyakinkan mereka memang tidak ada penghuni di dalamnya," kata Iptu Hartanto.

Menurut dia, dari keterangan warga sekitar, bahwa rumah tersebut, selama ini ditempati oleh anak atau putra dari Nicholas Nyoto Prasetyo.

"Selama ini ditempati putranya Pak Nicho, dari informasi tetangga-tetangganya," jelas dia.

Namun, lanjut dia, untuk status rumah tersebut secara hukum masih milik pemilik lama. Hal itu dikarenakan, dari keterangan pemilik lama, bahwa rumah tersebut belum dibayar lunas.

"Baru dibayar sebagian dan sertifikat tanah, rumahnya pun masih milik (atas nama) pemilik lama," kata dia.

Lebih lanjut disampaikan, aksi nasabah BLN di rumah itu berlangsung kondusif. Setelah mereka tak menemukan Nicho di rumah itu, mereka kemudian pergi meninggalkan lokasi.

"Berlangsung aman dan kondusif. Kita tetap laksanakan pantauan dan patroli," tandasnya.




(aku/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads