Dokter Viral Dianiaya Dosen Unissula, Polisi Sita CCTV-Tunggu Hasil Visum

Dokter Viral Dianiaya Dosen Unissula, Polisi Sita CCTV-Tunggu Hasil Visum

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 25 Sep 2025 18:43 WIB
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio (kanan) dan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto (kiri) di lobi Ditreskrimum Polda Jawa Tengah, Kamis (25/9/2025).
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio (kanan) dan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto (kiri) di lobi Ditreskrimum Polda Jawa Tengah, Kamis (25/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Polda Jawa Tengah (Jateng) masih mendalami kasus dugaan penganiayaan terhadap dr Astra yang dilakukan Dias Saktiawan, dosen Universitas Sultan Agung (Unissula) di RSI Sultan Agung. Lima orang saksi sudah diperiksa dan kini polisi menunggu hasil visum serta penyitaan barang bukti berupa CCTV.

"Saat ini baru lima orang diminta keterangan dan sedang dilakukan kegiatan berikutnya. Termasuk kami juga sudah meminta kepada pihak dokes visum et repertum," kata Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kamis (25/9/2025).

Polisi juga sudah mulai mengamankan barang bukti. Apabila semua barang bukti telah terkumpul, polisi akan meningkatkan status perkara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyitaan barang bukti sudah dilakukan, hal-hal yang terkait dengan kasus ini ya, dari CCTV segala macam ini sedang dikoordinasi untuk dilakukan penyitaan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, pihak terlapor alias Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Sultan Agung, Dias Saktiawan, belum diperiksa. Dwi juga memastikan belum ada langkah pencekalan.

"Pencekalan belum, karena masih penyelidikan. Kalau sudah naik penyidikan baru ada tindakan lain," tegas Dwi.

Adapun, kabar dugaan pemukulan terhadap dokter di RSI tersebut viral usai diunggah akun Instagram @dinaskegelapan_kotasemarang. Dalam unggahan itu disebutkan, seorang dokter anestesi dipukul hingga bidan ketakutan saat menangani pasien bersalin.

"Katanya orang terhormat, tapi kelakuan justru memalukan! Dokter anestesi dipukul, bidan sampai nangis ketakutan, pintu ditendang sampai bolong," tulis akun @dinaskegelapan_kotasemarang, Senin (8/9).

Akun tersebut juga mengunggah video yang memperdengarkan seorang pria memaki-maki perempuan yang disebut merupakan salah satu nakes di RSI. Pria tersebut pun diungkap identitasnya sebagai dosen Fakultas Hukum Unissula.

"Mengumpat menggunakan kata2 yg tidak patut disampaikan oleh seorang Dosen Fakultas Hukum Unissula spt "bajin%Β©n" dan "a$ $u" .. bahkan saking tidak dapat mengontrol emosinya, dia bahkan teriak akan membakar rumah sakit Sultan Agung yg kita sayangi," tulis akun tersebut.

Dalam satu unggahan diperlihatkan, pintu ruang bersalin bahkan ditendang hingga rusak. Insiden tersebut diduga terjadi lantaran pria terduga pelaku ngotot meminta istri pasien diberikan anestesi penuh agar tidak merasakan sakit.

"Pintu tidak bergerak saja menjadi korban, apalagi dokter yang menjelaskan pada sang arogan," tulisnya lagi.

Tim kuasa hukum dr Astra pun telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Jateng meski sempat ada upaya damai. Hingga kini, sudah ada lima orang yang diperiksa, termasuk dr. Astra sendiri sebagai saksi korban.

"Klien kami sudah menjalani BAP bersama empat saksi lain pada Rabu (17/9/2025) kemarin. Pemeriksaannya cukup panjang, dari pukul 10.00 WIB pagi sampai sekitar pukul 16.00 WIB sore," kata kuasa hukum dr Astra, Mirzam Adli di kantornya, Kecamatan Tembalang, Jumat (19/9).

Mirzam menegaskan, perkara yang dilaporkan kliennya bukan delik aduan sehingga tidak bisa dihentikan hanya dengan perdamaian.

"Ini bukan delik aduan, ini delik biasa. Jadi nggak ada misalnya berdamainya, itu tidak menghilangkan tidak pidana. Kemudian tidak ada menghilangkan pidana dengan kata-kata pemaaf," tuturnya.




(apu/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads