Sebanyak 173 siswa SMPN 1 Kragan, Kabupaten Rembang, mengalami gejala sakit perut massal. Kasus ini diduga kuat akibat konsumsi makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan sehari sebelumnya.
Ketua Satgas MBG Rembang yang juga Wakil Bupati Rembang, M Hanies Cholil Barro' atau Gus Hanies, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji dari Dinas Kesehatan. Namun, dugaan sementara mengarah pada menu MBG yang dikonsumsi para siswa.
"Ini kasus keracunan ya anak-anak, ditengarai keracunan. Karena beberapa dari SMP 1 Kragan, ada 173 anak yang mengeluh sakit perut pada hari ini. Keracunannya ditengarai dari MBG yang dibagikan kemarin (23/9)," kata Gus Hanies saat diwawancarai detikJateng, Rabu (24/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, menu MBG yang disajikan untuk siswa SMPN 1 Kragan kemarin adalah mi ayam, tahu rebus, serta buah potong melon.
![]() |
Ia menyoroti khususnya buah potong yang tidak direkomendasikan untuk didistribusikan massal karena rawan kontaminasi.
"Buah potong ini sebenarnya tidak direkomendasikan. Nanti kita akan tekankan harus sesuai standar operasional. Makanan harus jelas dimasak jam berapa, dibagikan jam berapa, maksimal dikonsumsi jam berapa. Karena setiap masakan beda-beda masa kedaluwarsanya," tegasnya.
Sebelumnya, siswa SMPN 1 Kragan, Kabupaten Rembang dilarikan ke Puskesmas usai mengalami gelaja keracunan. Puskesmas Kragan I mencatat ada 173 siswa yang mendapatkan penanganan medis.
Dari jumlah tersebut, 160 orang di antaranya menjalani rawat jalan, sedangkan 13 siswa terpaksa dirawat inap. Para siswa ini rata-rata mengeluhkan gejala mual, pusing, sesak napas, diare hingga muntah-muntah usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa, 23 September 2025 kemarin.
(afn/alg)