Pemkab Klaten menggelar doa bersama untuk memohon kedamaian di Pendopo Pemkab Klaten. Melalui kegiatan tersebut, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo berharap Kota Bersinar dapat menjaga persatuan sehingga bebas dari potensi kerawanan sosial.
Pantauan detikJateng di lokasi, doa bersama yang dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan elemen masyarakat lainnya itu berlangsung pada Selasa (23/9/2025).
Doa bersama itu dipimpin oleh lima tokoh agama yakni Buddha, Hindu, Katolik, Kristen, dan Islam. Mereka bergantian memimpin doa sesuai keyakinan masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamenang menyebutkan doa bersama itu digelar sebagai wujud kekompakan seluruh elemen masyarakat Klaten. Dia berharap, doa bersama itu dapat membuat Kota Seribu Umbul semakin sejuk dan tetap kondusif.
"Harapannya dengan adanya doa bersama di Kabupaten Klaten ini kemudian bisa membawa Kabupaten Klaten semakin sejuk, semakin adem ayem, semua bisa menjaga kondusivitas, semua bisa menjaga persatuan, sehingga Kabupaten Klaten terbebas dari potensi kerawanan sosial," jelas Hamenang saat ditemui usai doa bersama.
Selain itu, Hamenang menyebut disampaikan pula agar sistem keamanan lingkungan (siskamling) dapat diaktivasi kembali. Hal itu dilakukan agar keamanan lingkungan dapat ditingkatkan.
"Harapannya ketika kegiatan siskamling sudah diaktifkan semuanya nanti ke depan keamanan di Kabupaten Klaten semakin meningkat. Juga kalau ada potensi-potensi kerawanan segera bisa kita cegah sedini mungkin," katanya.
Tak hanya siskamling, upaya untuk menjaga keamanan di Klaten juga dilakukan dengan dua absensi yang dilakukan siswa. Siswa melakukan absensi pada pagi hari di sekolah dan malam hari di rumah.
"Jadi sehari mereka absensi dua kali. Pagi di sekolah, malamnya di rumah masing-masing, harus ada foto bersama orang tua dan take lokasinya sehingga kita bisa tracking," ungkap Hamenang.
Hamenang juga mendorong agar para siswa dapat banyak melakukan aktivitas positif agar terhindar dari kegiatan negatif.
"Justru mereka harus dibanyakkan kegiatan yang positif agar mereka tidak kemudian banyak watu longgar yang akhirnya berkumpul dan berkegiatan negatif," pungkasnya.
(akd/akd)