Warga Desa Gabus, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, dihebohkan dengan penemuan bayi di kolong jembatan sebelah timur Balai Desa Gabus. Bayi perempuan itu ditemukan pada Jumat (19/9/2025) sekitar pukul 22.15 WIB malam dalam kondisi luka-luka dan tanpa busana.
Kapolsek Gabus, Iptu Witoyo, mengatakan keberadaan bayi itu mulanya diketahui oleh seorang pedagang mi tektek, Karimun, yang sedang berada di dekat jembatan. Kemudian saksi bersama dua orang lain turun untuk memeriksa.
"Penjual mi tektek (Karimun) mendengar suara bayi, tapi masih curiga itu suara kucing apa suara bayi, terus memanggil temannya (bernama) Pak Eko yang baru beli mi dan kebetulan Pak Puji seorang PNS lewat diajak untuk mengecek ternyata betul ditemukan bayi," kata Witoyo saat dihubungi detikJateng, Sabtu (20/9/2025) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Witoyo menyebut bayi itu berjenis kelamin perempuan dengan berat sekitar 2,5 kg. Saat ditemukan, bayi itu tergeletak tanpa busana dan tampak ada luka di beberapa bagian tubuhnya.
"Tidak, tidak pakai (pakaian) apa-apa. Tidak di dalam plastik, tidak di dalam kardus. Diletakkan saja," ungkap Witoyo.
"Tali pusarnya 7 senti sudah membiru, (luka-luka) ada di paha, punggung, lecet-lecet begitu," lanjutnya.
Setelah menemukan bayi itu, saksi kemudian segera membawanya ke puskesmas. Saat ini, bayi tersebut telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih intensif.
"Dibawa ke Puskesmas 1 Gabus untuk penanganan lebih baik. Terus paginya tadi dirujuk ke RSU Purwodadi untuk penanganan yang alatnya lebih memadahi karena luka-luka di badannya," ujar Witoyo.
Witoyo mengatakan saat ini polisi masih mencari pelaku pembuang bayi perempuan tersebut. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Grobogan perihal kelanjutan perawatan bayi.
"Ini masih lidik, saya sama teman-teman dan Pak Kanit Reskrim masih mengecek CCTV di sepanjang jalan itu. Mungkin nanti ada petunjuk dengan membuka CCTV," tutur Witoyo.
"Sekarang sudah koordinasi dengan dinas sosial, untuk membiayai perawatan nanti tanggung jawabnya Dinas Sosial Kabupaten Grobogan. Ini sudah banyak yang mau adopsi anak itu, tapi kan ada prosedur yang harus dilalui," pungkasnya.
(ahr/ahr)