Admin dan Member WAG 'Budal Ngetan' Ditangkap Terkait Aksi Anarkis di Solo

Admin dan Member WAG 'Budal Ngetan' Ditangkap Terkait Aksi Anarkis di Solo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 20 Sep 2025 11:02 WIB
Sejumlah fasilitas umum di Kota Solo rusak usai aksi solidaritas di depan Mako Brimob, Jumat (29/8/2025). Fasum yang rusak di antaranya halte BST, rambu, maupun pot taman. Foto diunggah Sabtu (30/8/2025).
Sejumlah kerusakan akibat aksi ricuh di Solo pada akhir Agustus 2025. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Polresta Solo menangkap 17 orang yang diduga menjadi pelaku anarkis di Jalan Slamet Riyadi yang terjadi akhir Agustus lalu. Belasan orang itu tergabung dalam grup 'Budal Ngetan' di Whatsapp.

Panit Resmob Satreskrim Polresta Solo, Ipda Irham Rhozan Al Fiqri mengatakan, penangkapan pelaku ini berdasarkan pengembangan dari tim Sparta pada Kamis (18/9) malam. Keesokan harinya, 17 pelaku berhasil ditangkap di lokasi yang berbeda.

"Tim Resmob Polresta Solo pada hari Jumat (19/9/2025), mengamankan 17 orang pelaku anarkis di sepanjang jalan Slamet Riyadi pada tanggal 29 Agustus. Tim Resmob berhasil mengidentifikasi pelaku anarkis tersebut, dan tindakan yang dilakukan pada 29 Agustus," kata Irham, Sabtu (20/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 17 pelaku ini tergabung dalam satu grup WhatsApp bernama 'Budal Ngetan'. Mereka yang diamankan memiliki peran masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Salah satunya adalah admin grup, lalu yang menyediakan bensin untuk bakar-bakaran. Dan membawa senjata tumpul seperti bambu panjang, besi, serta yang melemparkan batu sehingga merusak fasilitas umum. Saat ini pelaku sudah kami amankan dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.

Para pelaku kini tengah diperiksa dan didata oleh petugas kepolisian.

Adapun aksi anarkis itu terjadi pada Jumat (29/8/2025) malam. Massa melakukan kerusuhan dan perusakan sejumlah fasilitas umum di sepanjang jalan Slamet Riyadi. Bahkan di beberapa titik, mereka melakukan pembakaran di tengah jalan.

Dalam situasi itu, sempat terjadi bentrokan antara petugas kepolisian dengan massa. Tembakan gas air mata beberapa kali dilakukan untuk membubarkan massa. Namun kerusuhan tetap terjadi di sepanjang jalan Slamet Riyadi hingga Sabtu (30/8) dini hari.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads