Kasus TBC Indonesia Tembus Sejuta-Ranking 2 Dunia, Ini Langkah Kemenkes

Kasus TBC Indonesia Tembus Sejuta-Ranking 2 Dunia, Ini Langkah Kemenkes

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 19 Sep 2025 17:54 WIB
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, meninjau pelayanan di Puskesmas Teras, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/9/2025).
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, meninjau pelayanan di Puskesmas Teras, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/9/2025). (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menyebut kasus TBC di Indonesia mencapai 1 juta orang. Angka tersebut membuat Indonesia menjadi negara dengan penderita TBC terbanyak nomor 2 dunia setelah India.

Hal itu diungkap Dante usai meninjau pelayanan kesehatan di Puskesmas Teras, Kabupaten Boyolali tadi. Dante melihat langsung pelayanan cek kesehatan gratis (CKG) di Pusat Kesehatan Masyarakat tersebut.

Melalui CGK ini berhasil mendeteksi gangguan kesehatan yang dialami oleh masyarakat. Termasuk untuk pemeriksaan penyakit TBC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TBC ini menjadi masalah yang penting, karena di Indonesia itu disinyalir angkanya sekitar 1.060.000 orang. Bahwa saat ini baru teridentifikasi dan ternotifikasi itu sekitar 90 persen," kata Dante Saksono Harbuwono di Puskesmas Teras, Boyolali Jumat (19/9/2025).

Jumlah penderita yang terdeteksi tersebut, jelas Dante, sudah meningkat cukup banyak. Karena di tahun 2022 lalu, baru 56 persen. Hal ini berkat dilaksanakannya program-program percepatan dengan program pemeriksaan rutin.

ADVERTISEMENT

"Ini lumayan kita. Dulu kita tahun 2022 itu 56 persen, sekarang sudah mulai naik dengan program-program percepatan ini, dengan melakukan program pemeriksaan rutin. Aktivitas finding namanya, menemukan kasus aktif yang tidak ditemukan sebelumnya. Karena biasanya juga tidak ada untuk gejalanya atau gejalanya dianggap sebagai gejala ringan, batuk-batuk biasa, dianggap batuk pilek biasa, lama, ada yang kurus, ada yang nafsu makannya turun disangkanya sakitnya sakit maag biasa. Tahu-tahu nya begitu diperiksa TBC," jelasnya.

Dia pun mengapresiasi inovasi dari Pemerintah Provinsi Jateng dengan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan foto rontgen. Semua orang akan dirontgen, terutama kontak erat dari penderita TBC.

"Nah itu di rontgen. Itu salah satu untuk mengidentifikasi karena kenapa? Kita sekarang nomor dua TBC di dunia sesudah India. Dengan melakukan pemeriksaan seperti itu maka mudah-mudahan kita bisa mengidentifikasi TBC ini secara luas, diobati dan setelah diobati, dievaluasi sembuh supaya angka kita bisa turun," imbuh Dante.

Dikemukakan Dante, angka kematian akibat penyakit TBC ini termasuk tinggi. Data di tahun 2022, tercatat ada 386 kasus per 100 ribu penduduk.

"Kita akan coba turunkan menjadi 64-65 dalam waktu 5 tahun, di 2030 nanti. Di 2030 sampai 65 per 100 ribu penduduk. Ini menjadi penting dan menjadi tugas pokok dari program hasil terbaik cepat Bapak Presiden kepada Kementerian Kesehatan yang nanti didukung oleh pemerintah daerah," ujarnya.

Pihaknya menyatakan, jika anggarannya disetujui Kemenkes akan memberikan bantuan foto rontgen untuk setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Alat foto rontgen tersebut nantinya akan digunakan keliling ke kecamatan-kecamatan memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat.

"Jadi TBC bisa diobati dan bisa dicegah, diturunkan angka kematian," tegasnya.

Sementara itu, hasil CKG yang sudah berlangsung sejauh ini berhasil mengidentifikasi penyakit yang sebelumnya tidak dirasakan gejalanya oleh masyarakat. Di antaranya penyakit hipertensi dan diabetes.

"Dan ini banyak sekali hipertensi diabetes. Di beberapa tempat juga begitu sama. Angka yang kita temukan, angka nasional yang kita temukan itu paling banyak hipertensi, diabetes, obesitas," paparnya. .

"Dan kalau di tempat anak-anak sekolah itu kebugaran dan dan satu lagi, obesitas. Ternyata kita banyak yang obesitas. Jadi kita mempunyai dua masalah yang berjalan paralel. Di satu sisi kita kekurangan gizi, di satu sisi lain kita kelebihan gizi. Masalah ini mesti diantisipasi. Itulah gunanya pemeriksaan kesehatan gratis," tandas Dante.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads