Wamenkes soal Marak Kasus Keracunan MBG: Mungkin Alergi

Wamenkes soal Marak Kasus Keracunan MBG: Mungkin Alergi

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 19 Sep 2025 15:49 WIB
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, meninjau MBG di SMPN 1 Teras, Boyolali, Jumat (19/9/2025).
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, meninjau MBG di SMPN 1 Teras, Boyolali, Jumat (19/9/2025). (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengatakan kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang terjadi, terus ditindaklanjuti untuk diteliti. Dante menyebut, bisa jadi itu bukan keracunan tetapi karena alergi.

"Di beberapa tempat sudah diidentifikasi oleh Kepolisian mengenai keracunan kasus MBG. Kita tunggu saja hasilnya. Tapi biasanya sih agak sumir-sumir, dibilang keracunan tapi sebenarnya alergi. Kadang-kadang juga begitu," kata Dante Saksono Harbuwono, usai meninjau pelayanan kesehatan di Puskesmas Teras dan program MBG di SMPN 1 Teras, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jumat (19/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program pemberian makan siang gratis untuk para siswa tersebut, kata Dante, terus dipantau oleh pemerintah. Kebersihan dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga terus menjadi perhatian sebagai antisipasi agar kasus keracunan tidak terjadi.

"Jadi selalu diobservasi. Saya tanya ke Pak Bupati, ada nggak di Boyolali yang keracunan, ternyata belum ada dan juga jangan sampai ada. Tadi juga dari pengelola dapur ternyata di sini nggak ada masalah. Jadi kadang-kadang masalahnya itu biasanya alergi, tapi kemudian diidentifikasi sebagai keracunan. Mungkin alergi, mungkin alergi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Namun, lanjut Dante, jika memang terjadi kasus keracunan MBG ini, sudah langsung ditindaklanjuti. Di beberapa daerah yang terjadi kasus keracunan makanan tersebut, sudah diambil sampelnya oleh kepolisian untuk diidentifikasi penyebab keracunan itu.

"Tapi kalaupun ada keracunan kita sudah tidak lanjut. Ada beberapa kasus di daerah yang diambil sampel makanannya oleh pihak Kepolisian, untuk mengidentifikasi apakah benar ini keracunan atau bukan. Tapi kita upayakan supaya makanan ini higienis, segar dan bermanfaat untuk anak-anak tanpa menimbulkan keracunan," ujarnya.

Menurut Dante, para siswa antusias mendapatkan program MBG. Makan bergizi gratis ini tak hanya sekedar memberikan makanan kepada anak-anak. Tapi di dalamnya terdapat aspek pendidikan, supaya para siswa bisa menerapkan makanan sehat di dalam makanan sehari-hari.

"Jadi kan saya contohkan tuh, saya kasih pertanyaan, saya kasih hadiah dan hadiahnya itu adalah salah satu contoh bagaimana komposisi makanan yang sehat. Namanya isi piringku," imbuh dia.

"Isi piringku itu ada makanan pokok berapa persen, sayuran seperti tiganya, lauk-pauk seperenamnya, buah-buahan seperenamnya. Nah, itu nanti bisa digunakan anak-anak sebagai contoh. Jadi makanan MBG ini tidak hanya memberikan makanan kepada anak-anak tapi mengandung aspek pendidikan juga," tandasnya.




(aap/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads