Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Wonosobo mengadakan Workshop Penguatan Keamanan Siber pada Lingkup Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Workshop diikuti secara luring oleh 35 Agen Siber atau Agen Pemerintahan Digital dan 50 peserta daring dari berbagai perangkat daerah.
Asisten Administrasi Umum Setda Wonosobo dr. Mohammad Riyanto menekankan forum ini adalah upaya Pemkab Wonosobo dalam memperkuat sistem keamanan informasi di tengah transformasi digital yang terus berkembang.
Menurutnya, digitalisasi membawa banyak manfaat, namun juga tantangan besar di sisi keamanan siber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di balik kemudahan layanan digital, kita juga menghadapi ancaman nyata seperti pencurian data, penyalahgunaan informasi pribadi, dan serangan siber lainnya. Maka, penguatan keamanan informasi menjadi fondasi penting dalam membangun pemerintahan digital yang aman, terpercaya, dan berdampak langsung bagi masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).
Ia menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas sektor, serta peningkatan literasi dan kesadaran individu terhadap risiko siber, termasuk dalam penggunaan media sosial dan transaksi digital.
Menurut Riyanto, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengamankan ruang digital. Dibutuhkan peran aktif semua elemen, khususnya para Agen Siber dan Agen Pemerintahan Digital.
Di sisi lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo Kristhiana Dhewi menyampaikan pentingnya membangun kesadaran, kepedulian, dan keterlibatan kolektif dalam menghadapi ancaman siber di lingkup pemerintah daerah.
"Kami ingin agar agen-agen siber di lingkungan PSE tidak hanya memahami potensi serangan, tapi juga siap mengambil langkah preventif dan responsif. Literasi keamanan informasi harus menular secara aktif kepada ASN lain, agar tercipta budaya digital yang aman," jelas Dhewi.
Melalui kegiatan yang digelar di Aula Diskominfo Wonosobo, Rabu (17/9) kemarin, Pemkab Wonosobo berharap akan terbentuk ekosistem pemerintahan digital yang tidak hanya canggih, namun juga aman, transparan, dan berbasis pada perlindungan data publik.
"Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang membangun kepercayaan masyarakat melalui sistem yang aman dan bertanggung jawab," ungkapnya.
Selain itu, Dhewi juga menjelaskan kegiatan ini adalah bagian dari program penguatan keamanan siber Kabupaten Wonosobo untuk menjawab tantangan era digital dan meningkatkan kesiapan perangkat daerah dalam mengelola sistem elektronik dengan standar keamanan informasi yang tinggi.
"Salah satu narasumber yang kami hadirkan adalah, Didik Wibawanto, S.Kom, sebagai Pranata Komputer Ahli Pertama dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Blitar. Ia akan membagikan wawasan yang lebih mendalam mengenai tren insiden siber, strategi mitigasi risiko, hingga tindakan pemulihan yang dapat diterapkan di lingkup PSE," jelasnya.
Adapun materi lainnya, yakni Pengantar Keamanan Siber dan Tren Insiden Terkini, Strategi Penguatan Keamanan Siber di Lingkup PSE, Mitigasi Risiko dan Tindakan Preventif (Secure SDLC, Pengelolaan Akun, Hak Akses, dll.), Penanganan Insiden dan Pemulihan Sistem, serta Studi Kasus Keamanan Siber dari Kabupaten Blitar.
(anl/ega)