Sebuah video bernarasi 'gadai syarat disetubuhi' jadi viral di Semarang. Polisi mengungkap duduk perkara munculnya rekaman itu.
Video tersebut viral usai diunggah salah satu akun Instagram. Rekaman itu memperlihatkan seorang perempuan tengah menelepon di depan Gadai Kurnia.
Video tersebut beredar dengan tulisan 'Heboh!! Tempat Gadai di Semarang dituding Beri Syarat Harus Mau disetubuhi'. Saat ini video tersebut sudah dihapus oleh pengunggah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy, mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan ke Gadai Kurnia yang berlokasi di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur. Hasilnya, tidak ditemukan adanya praktik gadai dengan syarat hubungan seks seperti yang viral di media sosial.
Andy lantas membeberkan kronologi kenapa muncul video tersebut. Awalnya, ada seorang perempuan hendak menggadaikan ponsel.
"Informasi masuk si perempuan ini menggadaikan dua HP ke sini. Itu sudah sesuai prosedur. Karena kenal dengan salah satu pegawai di sini, akhirnya mereka punya kontak masing-masing, chat-chat-an," kata Andy.
Wanita itu lantas meminjam uang secara pribadi kepada pegawai gadai yang dikenalnya. Terkait kesepakatan melakukan hubungan seks, terjadi secara pribadi antara keduanya.
"Si perempuan tadi mau mengajukan pinjaman, tapi secara pribadi. Mengenai ke hotel dan yang lain itu adalah kesepakatan mereka sendiri," tegasnya.
Andy melanjutkan, konflik mulai terjadi ketika si wanita ingin menebus HP-nya yang digadaikan usai mendapat pinjaman uang. Ternyata, ibu pegawai laki-laki itu juga bekerja di sana dan tahu soal kesepakatan pribadi mereka.
"Ibunya laki-laki tadi juga kerja di sini, tahu ceritanya, (bilang) 'dikembalikan saja dulu uang yang pinjam dengan anak saya'. Mereka nggak mau, maunya ngambil HP dulu. Takut ada apa-apa, akhirnya HP yang digadai di sini diserahkan," tuturnya.
Kendati demikian, akhirnya barang jaminan berupa HP dan barang lainnya sudah dikembalikan dan tidak ada lagi yang tertahan di tempat gadai.
"Jadi intinya, adalah gadai ini tidak ada hubungannya dengan utang piutang yang viral tersebut. Karena itu adalah utang piutang bawah tangan pribadi mereka sendiri," ungkapnya.
Hingga kini, kata dia, belum ada laporan dari pihak yang merasa menjadi korban. Ia juga mengaku masih belum mengetahui motif perekam memviralkan video tersebut.
"itu kesepakatan mereka berdua karena utangnya secara pribadi, antara si cewek itu dengan yang pegawai di sini. Itu pribadi bukan bukan terkait dengan Gadai Kurnia, di luar pekerjaan. Mereka kenal chatingan secara pribadi," jelasnya.
Pemilik Sambat Difitnah
Sementara pemilik Gadai Kurnia, Rudi Kurniawan, menuturkan usahanya difitnah karena insiden itu murni merupakan tindakan yang dilakukan oknum pegawainya.
"Sangat merugikan usaha saya, sangat fitnah. Sebenarnya ini kan oknum. Jadinya di luar jam kerja dan ternyata melabraknya di waktu jam kerja. Makanya ini sangat merugikan usaha saya," ungkapnya.
Rudi menjelaskan, pihaknya sudah menghubungi pembuat video awal untuk menghapus unggahannya dan membuat klarifikasi. Namun, video telanjur tersebar karena diunggah ulang sejumlah akun.
"Kita sudah simpan buktinya. Kita menghubungi si pembuat video pertama, 'gimana maksudnya, kamu mau hapus atau kita laporkan?' Setelah itu dia kooperatif, mau menghapus dan mau mengklarifikasi," jelasnya.
"Orang itu (perekam) adalah orang yang diajak yang punya HP. Dia mengajak temannya, tiba-tiba dia sama pacarnya yang memvideo itu. Berhubung dia sudah mau menghapus dan mengklarifikasi, makanya kita urungkan untuk melaporkan kejadian tersebut," imbuhnya.
(apu/dil)