Rumah milik Farida (42), warga Semarang, roboh setelah diguyur hujan deras sore ini. Bagian dapur dan kamar mandinya hancur akibat bangunan yang sudah retak tak mampu menahan tekanan air. Ada dua anak di dalam rumah saat peristiwa terjadi.
Pantauan detikJateng di Jalan Srirejeki Timur Raya, Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, tampak gang sempit ditutupi reruntuhan bata dari rumah yang ambruk. Puing-puing tembok dan atap rumah menutup akses.
Sejumlah warga terlihat berkumpul di ujung gang. Sementara itu tampak kondisi dalam rumah Farida sudah hancur sebagian. Kamar mandi rumah Farida terlihat hancur. Ember, mesin cuci, kursi, dan peralatan rumah tangga lain tampak berserakan di antara material bangunan yang runtuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farida menceritakan, dirinya tengah bekerja di toko saat rumahnya ambruk. Ia baru mengetahui kabar itu setelah mendapat telepon dari anaknya.
"Saya tahunya dari anak. Pas saya di toko, ditelepon katanya rumah sudah roboh. Langsung pulang, ternyata bagian dapur dan kamar mandi ambruk," kata Farida saat ditemui detikJateng di lokasi, Selsa (16/9/2025).
Saat kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, kata Farida, ada dua anaknya di dalam rumah. Putrinya yang sulung sedang mengikuti kelas online, sementara adiknya tengah bermain gawai. Keduanya selamat setelah sempat mendengar suara keras dari bagian belakang rumah.
"Alhamdulillah anak-anak selamat, cuma kaget saja. Terus langsung lari," ujarnya.
Menurut Farida, rumah tersebut memang sudah menunjukkan tanda-tanda retak sejak lama. Bahkan, ia sudah berencana merenovasi besok sebelum musibah terjadi.
"Sudah retak, makanya saya juga sudah waswas, memang sudah rencana mau renovasi. Tukangnya yang ngerjain sudah datang. Rencananya mau besok direnov. Tapi ini kan tadi udah deras banget jadi mungkin nggak kuat itu fondasinya terus ambruk," ungkapnya.
![]() |
Meski sebagian rumah ambruk, Farida mengaku masih akan menempati bagian rumah yang tersisa malam ini. Sementara untuk kebutuhan toilet, ia ditawari bantuan dari tetangga.
"Katanya masih aman di ruang tamu, jadi malam ini tidur di situ dulu. Kalau mandi bisa numpang di rumah tetangga," kata Farida.
Salah satu saksi mata, Trisakti mengatakan, rumah milk Farida roboh usai hujan deras menerjang Kota Semarang sore tadi. Ia awalnya melihat ada retak di rumah Farida.
"Tadi kan hujan lebat sore. Ada firasat nggak enak dari saya, akhirnya saya keluar, lihat retakan, (rumah) kayak semakin nggak kuat menahan beban ini," jelasnya.
"Fondasi yang bawah itu retak. Saya tahu awalnya plesternya pada jatuh. Posisinya kan tadi kan saya sempat ngerekam," lanjutnya.
Sementara tetangga Farida, Jukrianto (50), menyebut kejadian longsor di daerah tersebut sudah terjadi dua kali. Usai rumah ambruk, jalan menuju rumah korban sempat tertutup material longsoran, membuat akses motor warga terbatas.
"Empat rumah nggak bisa lewat, itu jalan ke selatan. Nggak ada jalan, nanti lewat rumah (Farida). Sebentar jalan kaki lewat itu," jelasnya.
(afn/apl)