Jembatan jalan di Desa Geneng, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, dipasangi dua batu nisan yang dipagari bambu. Nisan itu dibuat warga sekitar sebagai rambu gegara jembatan tersebut dalam kondisi rusak dan berlubang.
Video nisan berpagar bambu di badan jembatan itu diunggah akun Instagram @infoseputarjepara beberapa jam lalu. Videonya sudah ditonton puluhan ribu kali dan mendapat komentar beragam dari netizen.
Dalam video itu terlihat ada dua batu nisan yang 'ditanam' di badan jembatan di dalam pagar bambu. Juga tampak kain putih dan bunga yang ditata di tengah kedua batu nisan itu. Sekilas badan jembatan itu terlihat rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan jalan di Desa Geneng Batealit Jepara ditanami batu nisan sebagai rambu-rambu jalan karena jembatannya rusak atau berlubang," tulis akun IG @infoseputarjepara, dikutip detikJateng.
Sementara itu warga setempat, Vicky Ardianto, mengatakan batu nisan itu dipasang warga saat kerja bakti menjelang HUT RI pada Agustus 2025.
"Sebenarnya itu waktu bulan Agustus awal 2025 pada bersih-bersih. Saat itu kan pada kerja bakti. Tiba-tiba warga RT 8 itu ya kasih bambu-bambu terus dikasih nisan," kata Vicky saat dihubungi detikJateng, Selasa (16/9/2025).
"Karena itu kan jembatan sudah ambrol sejak bulan puasa kemarin. Sudah lama, tapi tidak ada perbaikan, tidak ada respons," ujar dia.
"Itu aslinya pejabat desa sering lewat karena banyak anggota desa dari sini, tapi nggak tahu responsnya kok lambat," sambungnya.
Vicky menjelaskan ruas jalan jembatan itu lebarnya sekitar 4 meter. Adapun yang rusak lebarnya sekitar 1 meter.
"Hampir setengah tapi muat mobil. Itu misal ruas jalan 4 meter lebarnya, sekitar 1 meter yang ambrol. Tapi sudah bahaya karena yang belum ambrol sudah sleding, turun," ucapnya.
"Dulu pernah ambrol tapi hanya ditembel saja," dia melanjutkan.
Vicky menambahkan jembatan itu menghubungkan antar RT di Desa Geneng. "Jalan itu keluar baru ke jalan raya," terangnya.
Dia berharap pemasangan batu nisan itu memantik kepedulian pihak yang berwenang agar kerusakan badan jembatan tersebut segera diperbaiki.
"Sebagai sindiran halus lah, biar diperbaiki. Ini sehari-hari lewat jalan ini. Harapan cepat ada tindaklanjut dari pemerintah lah," ujar dia.
Sementara itu, salah seorang perangkat Desa Geneng, Kuswandono, belum merespons saat dihubungi detikJateng untuk keperluan konfirmasi. Camat Batealit, Yeni Diah, juga belum menjawab pertanyaan saat dimintai konfirmasi.
(dil/ams)