Polda Jateng Tetapkan Iko Mahasiswa Unnes Meninggal karena Kecelakaan

Polda Jateng Tetapkan Iko Mahasiswa Unnes Meninggal karena Kecelakaan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 09 Sep 2025 17:30 WIB
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025).
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Semarang -

Polda Jawa Tengah (Jateng) menyatakan kematian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Iko Juliant Junior (19) murni karena kecelakaan lalu lintas. Polisi menyebut penyidikan tengah berjalan. Sejumlah barang bukti termasuk rekaman CCTV akan dibuka ke publik.

"Terhadap peristiwa tersebut, kejadiannya tanggal 31 Agustus 2025 hari Minggu dini hari pukul 03.05 WIB, sudah ditetapkan oleh penyidik peristiwa tersebut adalah peristiwa kecelakaan lalu lintas," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Semarang, Selasa (9/9/2025).

Artanto mengatakan, polisi sudah mengantongi rekaman CCTV dan akan membukanya ke publik. Para saksi yakni Vicky, Aziz, dan Ilham juga disebut sudah dimintai keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara umum CCTV memperlihatkan kejadian proses laka lantas tersebut. (Akan dibuka ke publik?) Tentunya penyidik akan melengkapi proses penyidikan tersebut sebagai bagian daripada proses verbal," jelasnya.

Penyidik Satlantas Polrestabes Semarang juga telah melakukan olah TKP dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA) dan melibatkan Laboratorium Forensik. Hasil gelar perkara menyimpulkan peristiwa pada Minggu (31/8) pukul 03.05 WIB itu adalah kecelakaan lalu lintas.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah melakukan gelar perkara dan olah TKP menggunakan alat TAA, kesimpulannya adalah kecelakaan lalu lintas," tegasnya.

Artanto menambahkan, proses administrasi penyidikan juga tengah berjalan, termasuk pengiriman Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke kejaksaan dan pemberitahuan ke pihak keluarga korban.

"Pada prinsipnya proses penyidikan akan ditangani seprofesional mungkin, setransparan mungkin, oleh penyidik," ujarnya.

Sementara itu, anggota PBH FH IKA Unnes, Naufal Sebastian, menyambut baik rencana Polda membuka CCTV. Ia menyebut langkah itu penting untuk menjawab berbagai kejanggalan yang dirasakan keluarga.

"Silakan saja, coba dibuka supaya itu bisa lebih terang, karena kita sempat kirim surat via ekspedisi ke Kapolda untuk mengungkap kejanggalan dan penanganan profesional kematian adik kita, Iko," jelasnya.

"Kami sudah bersurat resmi dan meminta untuk dibuka CCTV, baik CCTV pada saat kecelakaan maupun CCTV pada saat diantar di Karyadi supaya itu lebih terang," lanjutnya.

Naufal juga menyinggung adanya dugaan intimidasi terhadap saksi Ilham yang pada saat kejadian membonceng Iko. Naufal menyebut, beberapa orang tak dikenal sempat berada di sekitar rumah saksi Ilham.

"Memang tidak ada intimidasi secara langsung, tapi bahwa ada banyak orang kami duga sebagai intel, ada di sekitaran rumah saksi Ilham dan ada beberapa yang membuntuti, meskipun itu belum bisa kami verifikasi apakah itu aparat kepolisian atau bukan, itu fakta," ujarnya.

Kini, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk melindungi saksi dan keluarga Iko.

"Kalau laka lantas, ketika ada korban yang meninggal, lawannya itu biasanya datang untuk takziah, sekadar menyampaikan duka atau memberikan santunan, tapi faktanya sampai sekarang keluarga tidak tahu kecelakaan dengan siapa," tegasnya.

Tak hanya itu, alumni FH Unnes angkatan 2013, Julio B Harianja, juga mengaku dibuntuti orang tak dikenal usai diskusi terkait kematian Iko dengan beberapa orang.

"Saya dibuntuti, dikuntit, diikuti, dan diawasi oleh beberapa orang yang tidak dikenal, dan dicurigai/berpotensi ingin melakukan hal yang tidak dapat saya bayangkan kepada diri saya," kata dia saat dihubungi detikJateng.

Ia mengaku melihat ada sejumlah orang yang diduga membuntutinya sehingga ia langsung mengabari orang-orang terdekat. Orang-orang itu disebut berlalu-lalang menggunakan motor.

"Perkiraan saya enam orang, berbadan kekar dan besar, mengendarai motor manual dan matik, jumlah motor terlihat 2-3 motor," jelasnya.

"Di saat menunggu teman, dua orang yang tidak dikenal tersebut lalu lalang, dan sempat melewati saya mengendarai motor matik dan terlihat orang yang dibonceng sedang bersiap merekam kendaraan dan diri saya," sambungnya.

Kala teman yang hendak menjemputnya tiba pukul 00.10 WIB, Julio sempat memanggil orang-orang tak dikenal itu untuk menanyakan tujuannya.

"Dua orang yang tidak dikenal tersebut lewat lagi, dan saya menegur serta memanggil mereka untuk berhenti agar dapat mengonfirmasi tujuan mereka, sekelibat dua orang tersebut sempat menoleh, tetapi mereka tetap melanjutkan perjalanan, dan tidak kembali lagi," tuturnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Sebagai informasi, kematian mahasiswa Unnes Iko Juliant Junior menuai sorotan karena dinilai janggal. Iko sempat dilarikan ke RSUD DR Kariadi pada Minggu (31/8) sekitar pukul 11.00 WIB.

Hal-hal yang dianggap janggal di antaranya ialah hilangnya barang-barang pribadi milik Iko seperti ponsel, almamater, dan tas ransel. Selain itu, motor milik Iko disebut masih ditahan di Polda Jateng.

Ada juga keterangan berbeda soal kronologi. Seorang teman Iko menyebut ia mengalami kecelakaan di Kalisari, sementara surat keterangan polisi justru ditulis di daerah dr Cipto, Semarang. Kejanggalan lain muncul dari informasi satpam yang melapor kepada keluarga bahwa Iko diantar ke RS dr Kariadi oleh anggota Brimob.

Menanggapi itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto memastikan Iko meninggal karena kecelakaan di Jalan Veteran, Kecamatan Semarang Selatan, sekitar pukul 03.05 WIB.

"Tanggal 31 di hari di Jalan Veteran kurang lebih pukul 03.05 WIB terjadi lakalantas di mana kendaraan Vario yang dikendarai Saudara Vicky dan Aziz ditabrak dengan kecepatan tinggi oleh kendaraan Supra yang dikendarai oleh Saudara Iko dan Ilham," kata Artanto di Mapolda Jateng, Selasa (2/9/2025).

Mereka disebut langsung dibawa ke RSUP Dr Kariadi menggunakan mobil Dinas Brimob Polda Jateng dan tiba pukul 03.10 WIB.

Halaman 2 dari 2
(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads