Polisi Temukan Bekas Kekerasan di Jasad Pensiunan Guru Karanganyar

Polisi Temukan Bekas Kekerasan di Jasad Pensiunan Guru Karanganyar

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 06 Sep 2025 16:57 WIB
Suasana rumah duka Sri Hartini, di Dusun Pabongan, RT 03/V, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (6/9/2025).
Suasana rumah duka Sri Hartini, di Dusun Pabongan, RT 03/V, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (6/9/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Karanganyar -

Pihak keluarga pensiunan guru di Karanganyar, Hartini atau Sri Hartini (60) menyebut ada kejanggalan tewasnya korban. Pihak keluarga mengaku mendapati sejumlah luka pada tubuh korban.

Pantauan detikJateng di rumah duka di Dusun Pabongan, RT 03/V, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, terlihat para pelayat memadati rumah pensiunan korban.

Jenazah tiba di rumah duka sekira pukul 14.30 WIB. Jenazah korban tidak dimasukkan ke rumah duka karena masih dipasang garis polisi. Jenazah korban diturunkan dari ambulans di depan rumah duka, lalu disalatkan, sebelum kembali dibawa ke makam untuk dikebumikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saudara korban, Sularno, mengatakan ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban. Hal ini membuat keluarga berspekulasi adanya kejanggalan atas kematian korban.

"Kami lihat luka-luka lebamnya di daerah muka, untuk yang lain kita tidak tahu. Iya, memang ada kejanggalan," kata Sularno saat ditemui awak media di rumah duka, Sabtu (6/9/2025).

ADVERTISEMENT

Sularno menyebut, korban baru pensiun tahun ini. Bulan lalu, dia baru saja menikahkan anaknya dan setelah anaknya menikah, korban tinggal sendiri di rumah.

Dijelaskan Sularno, korban ditemukan meninggal dunia pada Jumat (5/9) sekira pukul 15.30 WIB. Saat itu, anak korban datang namun rumah dalam kondisi terkunci, dan korban dipanggil tidak ada jawaban. Anak korban bisa masuk ke dalam rumah lewat pintu samping dan menemukan korban sudah tewas.

Sularno belum mengetahui apakah ada barang-barang milik korban yang hilang. Namun mobil korban masih ada di rumah.

"Kurang tau kalau hal itu (barang yang hilang). Soalnya masih dalam penyelidikan polisi, polisi masih belum memberikan keterangan kepada kami," ucapnya.

Dia mengatakan, jenazah korban sempat dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo untuk dilakukan autopsi. Proses dilakukan sekira pukul 11.00 WIB. Setelah proses autopsi selesai, jenazah korban dibawa ke rumah duka.

"Harapan kami kalau kematian ini disebabkan dibunuh atau apa, harapan kami dari pihak kepolisian bisa mengungkap pelakunya, agar nanti bisa dihukum seberat-beratnya," ujarnya.

"Autopsi tadi mulai jam 11.00 WIB, kurang lebih 2-3 jam. Kami belum mendapatkan hasil autopsi, kami masih menunggu," sambungnya.

Ditemui terpisah, Kapolsek Ngargoyoso, AKP Suparjo, mengatakan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus ini. Satreskrim Polres Karanganyar dan Polsek Ngadirojo sudah dua kali melakukan olah TKP.

"Kita sudah melaksanakan olah TKP sebanyak dua kali, kita masih lakukan pendalaman, sehingga bisa mengarah ke pelakunya," kata Suparjo.

Polisi belum menyimpulkan penyebab kematian korban. Namun dia memastikan, mematikan korban tidak wajar.

"Kita temukan tanda-tanda kekerasan, dan itu bukan kematian yang wajar dari korban," ucapnya.

Sebanyak empat saksi sudah dimintai keterangan. Termasuk anak dan menantu korban.

Saat disinggung apakah ada barang yang hilang. Kapolsek mengatakan, pihaknya masih akan kembali melakukan olah TKP untuk mengetahui adakah barang yang hilang.

"Secara detailnya kita akan kembali olah TKP, nantinya apakah ada barang yang hilang. Tapi saat ini belum ada barang yang hilang yang kita ketahui dan keluar," pungkasnya.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads