Unnes Berduka untuk Korban Kericuhan, Dorong Kasus Diusut Transparan

Unnes Berduka untuk Korban Kericuhan, Dorong Kasus Diusut Transparan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 05 Sep 2025 13:53 WIB
Pendaftaran Unnes jalu rapor.
Kampus Unnes. (Foto: Dok Unnes)
Semarang -

Menyusul Universitas Diponegoro (Undip), sivitas akademika Universitas Negeri Semarang (Unnes) turut menyatakan sikap. Sivitas akademika Unnes melayangkan duka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam gelombang demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Kepala Humas Unnes, Rahmat Petuguran, mengatakan Unnes menjunjung tinggi nilai dan karakter luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mencermati dinamika di Tanah Air beberapa hari terakhir, sivitas akademika Unnes pun memutuskan untuk menyatakan sikapnya.

"Kami menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa selama berlangsungnya demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia. Semoga para pejuang demokrasi tersebut diterima segala amal baiknya, diampuni segala dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan sikap itu, Unnes menyampaikan lima poin sikap. Rahmat menjelaskan Unnes menekankan pentingnya penegakan hukum yang profesional, akuntabel, dan transparan.

ADVERTISEMENT

"Mendesak agar aparat penegak hukum mengutamakan pendekatan humanis dalam melakukan pengamanan terhadap masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan damai," tuturnya.

"Unnes juga mendesak aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum secara profesional, akuntabel, dan transparan agar korban dan keluarganya mendapatkan keadilan," lanjutnya.

Unnes juga menyerukan agar pemerintah bersama DPR mengevaluasi kebijakan yang tidak pro-rakyat dan menindaklanjuti aspirask masyarakat. Menurutnya, pemerintah dan DPR harus mampu menciptakan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan mengalokasikan APBN untuk sektor strategis yang berdampak luas bagi masyarakat.

"Meliputi peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas layanan kesenatan, dan penyediaan infrastruktur dasar," urainya.

"Mendesak Pemerintah dan DPR membatalkan kebijakan yang terbukti atau berpotensi melukai rasa keadilan masyarakat, memperlebar kesenjangan ekonomi, mengancam hak-hak sipil dalam berdemokrasi, dan menyebabkan kerusakan lingkungan," lanjutnya.

Selain itu, Unnes juga mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, dan mahasiswa untuk tetap menyampaikan aspirasi dengan cara damai.

"Sebagai bukti keluhuran budi pekerti dan kedewasaan dalam berdemokrasi," ujarnya.

Rahmat mengatakan peristiwa demonstrasi belakangan ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi bangsa Indonesia yang sejatinya memiliki potensi besar.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads